TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Diduga bunuh diri, Ferry Pramadianto (44), warga Jalan Lingkar Cipayung, RT 01, RW 02, Kelurahan Abadi Jaya, Sukmajaya, Depok, membiarkan dirinya dihantam kereta rel listrik yang melintas dari Bogor ke Jakarta, Senin (7/11/2016) pagi sekira pukul 08.15 WIB.
Peristiwa itu terjadi di pintu perlintasan kereta api di Pondok Cina, Beji, Depok.
Ferry sempat terseret kereta api hingga sepanjang 20 meter.
Ia tewas seketika di lokasi kejadian dengan kondisi cukup mengenaskan.
Kapolsek Beji Komisaris Bambang H menuturkan dari jenasah korban ditemukan kartu identas berupa KTP, SIM dan kartu jamsostek.
Dari sana diketahui bahwa Ferry bekerja sebagai karyawan BUMN.
"Dari identitasnya diketahui korban bernama Ferry Pramadianto, berusia 44 tahun, warga Sukmajaya, Depok dan bekerja sebagai karyawan BUMN," kata Bambang, Senin siang.
Menurutnya dari keterangan saksi mati yakni dua orang penjaga pintu perlintasan kereta api, diketahui awalnya Ferry terlihat seperti orang kebingungan dan berjalan menyusuri rel kereta api di jalur Bogor-Jakarta.
"Salah seorang saksi yakni penjaga pintu perlintasan sempat menegur korban agar menjauh dari rel kereta api, karena ada kereta api yang hendak melintas. Namun korban tidak mengindahkannya," kata Bambang.
Karenanya untuk sementara diduga kuat, Ferry sengaja membuat dirinya tertabrak kereta api atau sengaja melakukan bunuh diri.
"Diduga korban sengaja bunuh diri," kata Bambang.
Bambang mengatakan setelah diidentifikasi, pihaknya membawa korban ke RS Polri untuk divisum.
"Kami juga mencoba menghubungi keluarga korban," katanya.
Sementara Solihin, penjaga plangl kereta api di Pondok Cina menuturkan dirinya beberapa kali memperingati korban agar menjauh dari sisi rel kereta, sesaat sebelum KRL dari Bogor ke Jakarta melintas.
"Saya sudah peringati dia dua kali supaya menjauh dari rel kereta api. Tapi dia jalan terus di atas rel. Jadi sepertinya dia memang sengaja mau bunuh diri," katanya.
Penulis: Budi Sam Law Malau