Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ā€ˇWakil Ketua DPR RI Fadli Zon angkat bicara terkait penangkapan sejumlah kader Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam ( PB HMI) yang dilakukan kepolisian, Selasa (8/11/2016).
Penangkapan dilakukan terhadap lima pengurus dan kader Pengurus PB HMI terkait insiden aksi 4 November malam hari.
Fadli Zon mempertanyakan prosedur penangkapan lima kader HMI tersebut.
"Perlu dipertanyakan dasarnya, apakah penangkapan tersebut dilakukan sesuai protap? Kenapa pihak Kepolisian tak melakukan pemanggilan terlebih dulu kepada yang bersangkutan?" kata Fadli dalam pernyataannya, Selasa (8/11/2016).
Pria yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengingatkan bahwa para aktivis HMI bukan pelaku tindak kriminal sebagaimana penjahat terorisme atau narkotika.
Mereka menggunakan hak konstitusional untuk menyampaikan pendapat, atas lambatnya proses penegakkan hukum di Indonesia terkait kasus penistaan agama oleh Ahok.
Menurutnya, insiden yang terjadi 4 Nopember 2016 harus diusut lebih dulu.
"Siapa memprovokasi siapa? Siapa yang memulai keributan. Juga siapa memerintahkan lontaran gas airmata. Apakah sudah sesuai prosedur penanganan?" tanya Fadli Zon.
Fadli menuturkan, perlakuan pihak kepolisian hendaknya jangan berlebihan, harus proporsional dan profesional.
HMI menurutnya organisasi mahasiswa yang terpandang dan telah melahirkan banyak pemimpin bangsa.
Penangkapan lima kader HMI oleh kepolisian yang tak proporsional, dikhawatirkan akan semakin memperkeruh suasana.
Sebab cara-cara yang dilaksanakan dianggap kurang wajar, dilakukan tengah malam, seperti operasi penangkapan PKI di masa lalu.
"Di sisi lain, hal ini juga akan memperkuat kecurigaan masyarakat, bahwa hukum di Indonesia tajam ke bawah tumpul ke atas." katanya.
"Ini bisa dilihat sebagai upaya mengebiri sikap kritis masyarakat terhadap kasus Ahok," tambah Fadli Zon.
Fadli juga mempertanyakan tindakan kepolisian yang sangat cepat melakukan penangkapan terhadap kader HMI padahal kasusnya baru terjadi beberapa hari.
"Namun, kepolisian lambat dalam menangkap Ahok meskipun bukti dan saksi ahli sudah lengkap semua. Malah kini dipertontonkan transparansi kebodohan soal bahasa," kata Fadli Zon.