News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Disuruh Mundur, Ahok: Takut Amat Sih Gue jadi Gubernur?

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaj Purnama (Ahok) blusukan di Kelurahan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (2/11/2016). Ahok blusukan menyapa warga dalam rangka kampanye untuk Pilkada DKI 2017. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengakui ada pihak yang mendorongnya untuk mundur dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Dia diminta mundur karena dianggap akan terus membuat suasana tidak kondusif.

Ahok menegaskan, dia tidak akan mundur dari pencalonan gubernur.

Dia mengatakan, lebih baik menjadi tersangka dan dipenjara dibanding mundur dari pilkada.

"Saya sudah bilang. Kalau suruh saya mundur, saya lebih baik ditangkap dan dipenjara," kata Ahok, di Kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Kamis (10/11/2016).

Meski demikian, Ahok menolak menyebut pihak yang mendesaknya mundur dari pencalonan gubernur. 

Ahok mengatakan, pihak itu menyebut aksi unjuk rasa akan terus berlangsung jika dirinya tetap maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Bahkan, dia melanjutkan, hal ini bisa berdampak kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi.

"Jadi Presiden bisa diturunkan, ini bisa jadi tidak terkendali Jakarta ini. Orang akan datangi, massa terus menerus berhari-hari, semakin kacau," kata Ahok.

Ahok menyebut kasus dugaan penistaan agama menjadi momen beberapa pihak untuk menurunkannya dari posisi gubernur.

"Jadi kalau saya mundur artinya apa? Lama-lama saya jadi mikir, ini cuma ujung-ujungnya cuma takut Ahok jadi gubernur lagi. Takut amat sih gue jadi gubernur?" kata Ahok.

Ahok maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017 berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.

Ahok beberapa kali menerima penolakan oleh sekelompok warga ketika berkampanye.

Contohnya seperti saat kampanye di Rawa Belong dan Kedoya Utara.(Kurnia Sari Aziza)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini