Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempertanyakan tindak lanjut dari penggusuran yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta di bantaran kali Jalan Palmerah Utara III, Jakarta Barat.
Dalam blusukannya di wilayah tersebut, ia mengatakan warga yang menjadi korban penggusuran sejak beberapa tahun yang lalu, mengeluh padanya lantaran tidak mendapatkan penjelasan yang konkret dari Pemprov DKI.
"Sudah dibongkar 3 tahun, tapi setelah itu tidak ada kejelasannya, dilakukan pembangunan juga tidak," ujar Anies, saat ditemui di Jalan Palmerah Utara III, Jakarta Barat, Minggu (13/11/2016).
Ia pun menegaskan, para warga tersebut bukan barang yang bisa dipindahkan begitu saja.
Menurutnya, ada hak- hak warga yang harus dihormati oleh para penguasa.
"Karena yang dibongkar bukan barang ya, tapi manusia. Kita harus hormati dan hargai (warga), tidak hanya sekedar dipindahkan," jelas Anies.
Korban penggusuran, kata Anies, tidak hanya mengalami kepanikan namun juga ada perasaan tidak dihormati.
Secara tegas, Anies menyatakan hal tersebut tidak boleh terulang kembali.
Pria yang terkenal sebagai pribadi yang cerdas itu menyarankan para penguasa untuk membangun komunikasi yang baik dengan warga yang hendak menjadi target penggusuran.
Hal tersebut menurutnya sangat penting agar warga tidak merasa terhina.
"Situasi seperti ini yang tidak boleh terjadi lagi, karena itu kita harus tegas, kalau dilakukan pembongkaran, maka komunikasikan dengan baik," kata Anies.