WARTA KOTA/Mohamad Yusuf
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Saya mohon izin kepada bapak Plt Gubernur untuk bunuh iri," kata Sumarsono, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (14/10).
Begitu Sumarsono atau yang akrab disapa Soni, menceritakan ucapan dari aduan masyarakat yang diterimanya beberapa waktu lalu di Balai Kota.
Soni menerima aduan masyarakat di Balai Kota setiap pagi.
Hal tersebut seperti apa yang dilakukan sebelumnya oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Saya bilang, ada yang bisa saya bantu? Dia jawab, nggak mungkin Bapak bisa bantu saya, karena persoalan saya berat. Ternyata, masalahnya ekonomi," kata Soni.
Menurut Soni, pria tersebut mengaku ingin bunuh diri karena tidak sanggup bertahan hidup.
Persoalannya karena masalah ekonomi yang dihadapi.
Pria itu merupakan warga Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Awalnya seorang pengusaha.
Namun, mengalami keterperosokan ekonomi.
Mendapat keluhan tersebut, Soni langsung memberikan nasehat spiritual.
"Saya katakan bahwa Tuhan benci tindakan bunuh diri. Masih banyak cara lain untuk memecahkan permasalahan. Masih banyak jalan menuju Roma," katanya.
Setelah itu, dirinya memberikan bantuan pendanaan untuk membuka modal usaha.
"Kasih bantuan berupa kredit tanpa agunan. Saya bilang lapor saya lagi kalau ada masalah. Tapi sampai saat ini dia belum lapor lagi," katanya.
Seperti diketahui, menerima aduan masyarakat merupakan kegiatan yang sebelumnya kerap dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Warga bisa mengadu langsung dengan datang ke Balai Kota pada pukul 08.30.
Sebelum Gubernur masuk ke ruang kerjanya.
Warga diterima di pendopo Balai Kota.
Jumlahnya setiap hari sekira puluhan orang.
Dari yang mengadukan masalah hingga hanya sekedar berfoto bersama.
Hal tersebut, juga kini dilakukan oleh Soni.