Ia menambahkan, pada pesta miras oplosan saat itu, Afrizal atau Uda ini yang mentraktir beberapa rekannya.
“Dia memang orangnya baik sekali sama tetangga. Tidak pelit. Kerjanya sebagai tangan kanan pengusaha jual beli mobil bekas di Bali. Jadi, dia suka bawa mobil yang baru dibeli di Jakarta untuk kemudian dijual di Bali,” ujarnya.
13 tewas
Sejumlah orang tewas satu per satu usai menenggak miras oplosan yang dibelinya di warung remang-remang di kawasan Kawasan Industri Pulogadung.
Berdasarkan data yang diperoleh hingga Minggu sore, setidaknya sudah ada 13 yang tewas, berasal dari sejumlah lokasi.
Korban tewas berumur antara 23 hingga 50 tahun.
Adapun korban tewas yakni Afrizal Manan, Adeng Kurniadi, Sobur, Stefanus Joko Irianto, Ujang Selai, Surya, Saryono, Wahyudin, Ahmad Haris, Joko Triyono, Ello, Amad Syarif dan Budi Santoso. Beberapa korban lain mengalami pusing dan mual.
Ketua RW12 Kelurahan Jatinegara, Irianto, mengatakan, korban terus berjatuhan sejak Jumat pagi hingga Minggu siang.
“Kami forum RT/RW di kawasan Cakung saling berbagi informasi melalui group Whats Up. Hingga Minggu siang, setidaknya ada 13 korban meninggal,” jelasnya ditemui Warta Kota di kediamannya.
Halte Pengarengan, Cakung, yang dijadikan tempat sejumlah korban untuk menenggak minuman keras (miras) sering dijadikan lokasi pesta miras.
Hal tersebut dikatakan oleh pemilik tambal ban yang berlokasi di dekat tempat kejadian perkara (TKP), Isniatih.
Diamankan
Kapolsek Cakung Kompol Sukatma mengatakan, pihaknya segera turun ke lapangan begitu mendapat laporan beberapa warga tewas setelah menenggak minuman keras oplosan.
Dari informasi, terdapat dua lokasi tempat sejumlah korban menenggak miras oplosan, yakni di Halte Pengarengan, antara Jalan Radjiman dan Kampung Kebon serta di Jalan Kampung Lio, RT 11/03, Cakung, Jakarta Timur.