TRIBUNNEWS.COM, CAKUNG – Afrizal Manan sejak Jumat (25/11) pagi merasakan mual dan pusing luar biasa.
Semenjak pagi hingga siang hari, ia hanya beristirahat di dalam kamar kontrakannya, di Kampung Pulo Jahe RT06/12, Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur.
Ia makin gusar setelah seorang rekannya, Adeng Kurniadi, dikabarkan meninggal dunia secara tidak wajar.
Dari mulut Adeng, keluar busa.
“Siang hari Uda (sapaan Afrizal) mengeluh sesak dadanya dan kepalanya pusing. Dia sempat minta dipijitin sama suami saya,” kata Yuli (20), tetangga kontrakan Afrizal kepada Warta Kota, Minggu (27/11).
Dijelaskan Yuli, pada Jumat sore, empat rekan Afrizal datang menjenguk.
Kondisi Afrizal saat itu makin lemah. Ia sempat berkeluh kepada para temannya itu dadanya sakit dan perutnya seperti diaduk-aduk.
Dalam kunjungan para rekannya itu, ia juga sempat mengutarakan ketakutannya, terkait dengan kematian Adeng.
Pasalnya, sehari sebelumnya, Afrizal, Adeng dan beberapa orang lain menenggak minuman keras oplosan bersama-sama di Halte Pengarengan yang berjarak sekitar 20 meter dari kontrakan Afrizal.
Para rekan Afrizal yang datang menjenguk, pulang sore itu.
Tetapi, saat mereka datang kembali sekitar pukul 20.00, mereka terkejut mendapati tubuh Afrizal sudah kaku.
Saat itu Afrizal diketahui sudah tidak bernafas.
Mereka segera melaporkan hal itu kepada warga, pengurus RT/RW dan kepolisian. Suasana, mendadak geger.
“Saat ditemukan, tubuh Uda sudah kaku,” kata Yuli.
Ia menambahkan, pada pesta miras oplosan saat itu, Afrizal atau Uda ini yang mentraktir beberapa rekannya.
“Dia memang orangnya baik sekali sama tetangga. Tidak pelit. Kerjanya sebagai tangan kanan pengusaha jual beli mobil bekas di Bali. Jadi, dia suka bawa mobil yang baru dibeli di Jakarta untuk kemudian dijual di Bali,” ujarnya.
13 tewas
Sejumlah orang tewas satu per satu usai menenggak miras oplosan yang dibelinya di warung remang-remang di kawasan Kawasan Industri Pulogadung.
Berdasarkan data yang diperoleh hingga Minggu sore, setidaknya sudah ada 13 yang tewas, berasal dari sejumlah lokasi.
Korban tewas berumur antara 23 hingga 50 tahun.
Adapun korban tewas yakni Afrizal Manan, Adeng Kurniadi, Sobur, Stefanus Joko Irianto, Ujang Selai, Surya, Saryono, Wahyudin, Ahmad Haris, Joko Triyono, Ello, Amad Syarif dan Budi Santoso. Beberapa korban lain mengalami pusing dan mual.
Ketua RW12 Kelurahan Jatinegara, Irianto, mengatakan, korban terus berjatuhan sejak Jumat pagi hingga Minggu siang.
“Kami forum RT/RW di kawasan Cakung saling berbagi informasi melalui group Whats Up. Hingga Minggu siang, setidaknya ada 13 korban meninggal,” jelasnya ditemui Warta Kota di kediamannya.
Halte Pengarengan, Cakung, yang dijadikan tempat sejumlah korban untuk menenggak minuman keras (miras) sering dijadikan lokasi pesta miras.
Hal tersebut dikatakan oleh pemilik tambal ban yang berlokasi di dekat tempat kejadian perkara (TKP), Isniatih.
Diamankan
Kapolsek Cakung Kompol Sukatma mengatakan, pihaknya segera turun ke lapangan begitu mendapat laporan beberapa warga tewas setelah menenggak minuman keras oplosan.
Dari informasi, terdapat dua lokasi tempat sejumlah korban menenggak miras oplosan, yakni di Halte Pengarengan, antara Jalan Radjiman dan Kampung Kebon serta di Jalan Kampung Lio, RT 11/03, Cakung, Jakarta Timur.
"Korban tewas akibat meminum minuman keras oplosan terjadi di dua tempat berbeda. Saat ini petugas kami sebar ke lapangan untuk mengecek kemungkinan bertambahnya korban tewas," katanya.
Saat ini penjual miras oplosan bernama Neneng alias Mami (40) sudah diamankan di Mapolsek Cakung, berikut dengan barang bukti berupa alat meracik minuman, ember besar, gayung, corong, sapulidi dan miras oplosan.
Mami, menurut informasi yang diterima Warta Kota dari seorang sumber, merupakan bandar miras oplosan bagi warung remang-remang di Kawasan Industri Pulogadung.
“Tiga penjual lain masih kami kejar di antaranya Udin, Casmi dan Darta,” jelas Kompol Sukatma.(fha/Rangga Baskoro)