News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demo di Jakarta

Pangdam Jaya Siap Bantu Polri Kawal Demonstrasi 2 Desember

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MASA DEMO - Ribuan Massa pendemo anti Ahok bergerak ke arah patung kuda ketika melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2016). WARTA KOTA/Henryu Lopulalan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana menegaskan aparat TNI akan membantu Polri dalam mengamankan jalannya aksi bela Islam III yang akan digelar pada 2 Desember.

Ia pun menjamin bahwa Jakarta akan aman selama demo berlangsung.

"Kami sampaikan kepada masyarakat, yakinlah, kami membantu Polri, akan memberikan keamanan dan keyakinan bahwa Jakarta aman," ujar Teddy, di lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/12/2016).

Ketika ditanya mengenai tindakan pengamanan yang akan dilakukan oleh TNI, ia engan membeberkan teknis pengamanan tersebut.

Menurutnya, hal tersebut tidak bisa disampaikan pada publik lantaran untuk menghindari hal-hal yang mengandung dan berdampak negatif.

"Ada beberapa bagian yang belum bisa saya sampaikan di forum seperti ini, karena ini kiat-kiat saya untuk mencegah adanya hal tak diinginkan," kata Teddy.

Pernyataan tersebut ia sampaikan usai menggelar apel tanggap Aksi Bela Islam III bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan di lapangan Silang Monas, Kamis pagi.

Apel tersebut diikuti oleh 3.539 aparat gabungan yang terdiri dari TNI AL, TNI AD, Brimob Nusantara, Brimob Polda Metro Jaya, Satlantas Polda Metro Jaya, Sabhara, serta pasukan polisi bersorban.

Ribuan aparat gabungan tersebut dipersiapkan untuk mengamankan aksi lanjutan kasus dugaan penistaan agama yang rencananya digelar esok, mulai pukul 08.00 hingga 13.00 WIB dengan agenda salat Jumat dan dzikir bersama di Monas, Jakarta Pusat.

Aksi Bela Islam III tersebut merupakan aksi lanjutan dari aksi sebelumnya yang telah digelar pada 4 November lalu.

Rencananya, aksi yang juga disebut sebagai 'Aksi 212' tersebut mengagendakan tuntutan agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) segera ditahan, setelah sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini