Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Status tersangka dan proses hukum yang kini tengah dijalani Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait kasus dugaan penistaan agama, membuat seorang kakek mengatakan ada sesuatu yang 'gelap' pada diri Ahok.
Sahrudin (65) menjelaskan, sebutan 'gelap' yang ia maksud lantaran apapun tindakan yang kini dilakukan oleh sang petahana selalu dianggap salah oleh sebagian masyarakat.
Hal tersebut mengacu pada dugaan penghinaan terhadap surat Al Maidah ayat 51 yang akhirnya melahirkan tiga Aksi Bela Islam.
"Ya iyalah, di luar salah di dalam salah, coba aja orang dari mana-mana bisa datang (Aksi Bela Islam I,II, III)," ujar Sahrudin, saat ditemui di rumah relawan Badja, Jalan Radio Dalam VIII, Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2016).
Menurutnya, semenjak mantan Bupati Belitung Timur itu jadi DKI 1, situasi di ibukota makin pelik.
"Menurut nalar pak haji (saya) itu sih, kayaknya dia jadi Gubernur tambah ruwet, tambah ramai," jelasnya.
Ketika ditanya mengenai proses peradilan yang akan dijalani Ahok pada Selasa, 13 Desember mendatang, kakek tersebut menilai Hakim kini sedang bimbang menentukan nasib Ahok, "Makanya peradilan ini hakim lagi linglung, mikirin (keputusan) apa yang diambil,".
Lebih lanjut, pria yang saat ditemui mengenakan kemeja kotak-kotak khas Ahok-Djarot itu pun menuturkan posisi dilematis tersebut lantaran berbenturan masa kampanye dan tuntutan rakyat.
"Ditangkap, ditahan, dipidana, jadi omongan. Di dalam (tahanan), tapi ini waktunya menghadapi kampanye, jadi Gubernur," katanya.