Jenazah Fang dibawa sekitar pukul 21.00. Sedangkan jenazah pria tanpa identitas baru dibawa keluar dari rumah pukul 23.00.
Sebelum keduanya tewas, beberapa warga sekitar masih melihat mereka jalan berdua sekitar pukul 18.00 dan masuk ke salon itu.
Selama proses identifikasi polisi, warga ramai berdatangan. Lokasi jadi ramai dan padat. Sulit untuk bergerak saking sesaknya warga.
Salon milik Fang kini dikelilingi garis polisi. Warga sekitar masih heboh mengingat peristiwa semalam.
Tetangga korban, Nani (68), menceritakan, suara saat Fang jatuh amat keras. Dia sedang menonton saat mendengar suara itu.
"Seperti mobil nabrak itu suaranya," kata Nani ketika ditemui Wartakotalive.com di rumahnya, sore tadi.
Beberapa warga yang melihat Fang tergeletak sempat menbangunkan. Tapi memilih minggir setelah melihat banyak darah keluar dari mulut dan hidungnya.
Nani sendiri mengaku lekas menangis begitu melihat Fang tergeletak. "Itu orang baik. Dia itu sedang mau beli rumah saya," ucap Nani.
Tetangga lainnya, Merwin Silalahi, mengaku Fang kerap mengajak menginap banci maupun pria di rumahnya.
Fang diketahui memiliki banyak teman yang kerap diajak ke rumahnya. Tak satupun tetangga tahu siapa orang-orang yang diajak menginap oleh Fang itu.
Fang termasuk orang lama disana. Dia membuka salon sejak bentuknya masih jelek. Oleh Fang salon itu kemudian ditinggikan dan jadi 3 lantai.
Bahkan di lantai paling atas kini dijadikan peternakan semut merah oleh Fang. Untuk dijual sebagai makanan burung. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)