News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dua Pria Tewas Misterius di Salon, Tapi Ada Keganjilan

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salon milik Fang. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dua pria tewas misterius di sebuah salon di Jalan Bidara, RT 5/2, Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogolpetamburan, Jakarta Barat, Senin (12/12) malam sekitar pukul 20.00.

Satu pria kemayu bernama Fang Tjong Sen (60), tewas usai terjatuh dari lantai paling atas rumah sekaligus salon miliknya.

Polisi menemukan luka sayatan benda tajam di leher Fang dan luka di bagian kepala. Kedua luka itu diduga sudah ada sebelum jatuh dari lantai atas.

Seorang lainnya ditemukan tewas tergantung selang air berwarna oranye di salah satu ruangan. Tak diketahui identitas pria itu. Polisi masih mencarinya.

Polisi belum bisa mengambil kesimpulan pasti motif dari peristiwa ini.

Tapi polisi menyita barang bukti yang mengarah ke pembunuhan dan perampokan.

Ditemukan gergaji kayu berlumuran darah yang tergeletak di lantai samping pintu arah balkon.

Ditemukan pula linggis dan brangkas yang tergeletak di lantai.

Kanit Reskrim Polsek Tanjungduren, Inspektur Satu Supriyatin, mengatakan, diduga keduanya sempat terlibat cekcok di dalam rumah.

"Dugaan kami, pria yang yang ditemukan tanpa identitas memilih bunuh diri karena panik usai mendorong korban Fang," kata Supriyatin ketika dihubungi Wartakotalive.com, Selasa (13/12/2016) sore.

Kesimpulan sementara itu diambil polisi dari keterangan dua saksi mata.

Supriyatin mengatakan, usai Fang jatuh dari lantai atas rumahnya, salah satu saksi sempat melihat ada seseorang yang berjalan mondar-mandir di dalam rumah Fang. Seperti sedang panik.

"Orang yang kelihatan berjalan mondar-mandir yang dilihat saksi itu yang kemudian ditemukan tergantung," kata Supriyatin.

Saat peristiwa terjadi, polisi terpaksa masuk ke dalam rumah dengan memanjat sebuah pohon. Sebab seluruh pintu terkunci.

Jenazah Fang dibawa sekitar pukul 21.00. Sedangkan jenazah pria tanpa identitas baru dibawa keluar dari rumah pukul 23.00.

Sebelum keduanya tewas, beberapa warga sekitar masih melihat mereka jalan berdua sekitar pukul 18.00 dan masuk ke salon itu.

Selama proses identifikasi polisi, warga ramai berdatangan. Lokasi jadi ramai dan padat. Sulit untuk bergerak saking sesaknya warga.

Salon milik Fang kini dikelilingi garis polisi. Warga sekitar masih heboh mengingat peristiwa semalam.

Tetangga korban, Nani (68), menceritakan, suara saat Fang jatuh amat keras. Dia sedang menonton saat mendengar suara itu.

"Seperti mobil nabrak itu suaranya," kata Nani ketika ditemui Wartakotalive.com di rumahnya, sore tadi.

Beberapa warga yang melihat Fang tergeletak sempat menbangunkan. Tapi memilih minggir setelah melihat banyak darah keluar dari mulut dan hidungnya.

Nani sendiri mengaku lekas menangis begitu melihat Fang tergeletak. "Itu orang baik. Dia itu sedang mau beli rumah saya," ucap Nani.

Tetangga lainnya, Merwin Silalahi, mengaku Fang kerap mengajak menginap banci maupun pria di rumahnya.

Fang diketahui memiliki banyak teman yang kerap diajak ke rumahnya. Tak satupun tetangga tahu siapa orang-orang yang diajak menginap oleh Fang itu.

Fang termasuk orang lama disana. Dia membuka salon sejak bentuknya masih jelek. Oleh Fang salon itu kemudian ditinggikan dan jadi 3 lantai.

Bahkan di lantai paling atas kini dijadikan peternakan semut merah oleh Fang. Untuk dijual sebagai makanan burung. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini