TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kakak angkat calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Nana Riwayatie, angkat bicara soal bully yang dia terima beberapa hari ini.
Perundungan tersebut terjadi terkati pelukan Nana untuk Basuki atau Ahok setelah persidangan kasus penodaan agama.
"Katanya saya jilbab palsu. Saya tahun 1999 naik haji pertama kali dan sejak itu saya tidak bisa lagi membuka (hijab)," ujar Nana di Rumah Lembang, Menteng, Jumat (16/12/2016).
Namun, Nana mengaku gaya berpakaiannya memang lebih modis meski berhijab.
Nana sendiri dulunya merupakan penari dan pemain film.
"Saya mohon maaf kalau ada yang terganggu dengan style saya, yang penting hati saya dan itu urusan saya dengan Tuhan," ujar Nana.
Nana juga menanggapi banyaknya komentar yang menyebut Ahok berbohong dalam nota pembelaannya.
Bahkan, air mata Ahok disebut air mata buaya.
Dia mengatakan, Ahok tidak mungkin berbohong di depan Hakim.
Sebagai kakak, Nana mengatakan akan selalu membela Ahok.
"Logikanya, adik saya sudah terdakwa. Mana mungkin mau bikin masalah berbohong dengan hakim. Sampai kapanpun saya akan bantu dan saya akan berada terus di belakang adik saya," ujar Nana.
Dukungan kakak angkat Ahok terhadap Ahok memang besar.
Kakak kandung Nana, Andi Analta Amir, juga menyampaikan dukungan untuk adik angkatnya itu.
Dia bahkan tidak mau menerima pekerjaan apapun sampai tiba hari pemilihan.
"Karena ayahnya titip kamu (Ahok) ke saya. Ibu saya juga, kalau saya ada kegiatan apapun dia bilang tidak usah, 'kamu jaga saja adikmu'," ujar Andi.(Jessi Carina)