TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gedung Smesco, Jakarta, Senin (19/12/2016) siang, riuh dengan hadirnya ribuan perempuan yang datang dari berbagai penjuru Jakarta.
Mereka rata-rata menggunakan kerudung dengan warna dan motif yang bermacam-macam. Ribuan perempuan tersebut datang untuk menghadiri acara "Basuki-Djarot untuk Perempuan Jakarta".
Nita, perwakilan rombongan dari Kayu Manis, Jakarta Timur, mengatakan, acara ini sangat penting untuk kelangsungan pengarusutamaan perempuan di Jakarta.
Meski dukungannya terhadap Basuki-Djarot menuai kecaman dari warga sekitarnya namun ia bergeming dan tetap mendukung pasangan petahana.
"Hari ini tombak sejarah perempuan dimulai. Kami akan mendeklarasikan diri sebagai Perempuan pendukung BADJA meski berbagai hujatan datang," ungkapnya ketika tengah mengatur rombongan.
Ia menambahkan, dukungan perempuan terhadap Basuki-Djarot semata untuk kemajuan perempuan itu sendiri. Selama ini ia merasakan langsung program-program Basuki-Djarot terhadap perempuan terutama di Rumah Susun.
Sebagian besar perempuan yang menempati Rusun merasakan program pemberdayaan ekonomi kecil bagi perempuan oleh dinas terkait di bawah kepemimpinan Ahok.
Dukungan riil ini menurut Nita merupakan cerminan bahwa Pemprov DKI Jakarta terhadap kelangsungan kesejahteraan perempuan. Tidak hanya itu, program pembangunan RPTRA hampir di seluruh Jakarta nyatanya berdampak positif bagi kehidupan keluarga.
Nita mengungkapkan, sejak Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) hadir di lingkungannya kehidupan perempuan dan Anak menjadi lebih sehat dan teratur. RPTRA yang dilengkapi dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan arena bermain telah menciptakan lingkungan yang sehat untuk anak-anak baik jiwa juga raganya.
"Kami tidak ingin semua ini berakhir, makanya saya datang kesini untuk mendukung penuh," kata Nita.
Penulis: Yulis Sulistyawan