Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bibih (43), suami Emi, mengaku kaget saat mengetahui istrinya menjadi salah satu dari sebelas korban penyekapan berujung pembunuhan di kediaman majikannya yang terletak di kawasan Pulo Mas, Jakarta Timur.
Usai mendengar kabar tersebut dari televisi, ia bersama saudaranya segera berangkat ke Jakarta untuk menemui sang istri yang saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Kartika yang letaknya tidak jauh dari lokasi pembunuhan.
"Saya datang dari Sukabumi jam 11 malam, baru bisa ketemu sekarang sama ibu (saya) langsung kesini," ujar Bibih, saat ditemui di Rumah Sakit Kartika Pulo Mas, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (28/12/2016).
Bibih menambahkan, saat tiba di rumah sakit tersebut, dokter yang menangani istrinya belum bisa memberikan keterangan apapun padanya terkait perkembangan kondisi sang istri.
"Udah, nggak nerangin gimana-gimana," jelasnya.
Pria yang saat ditemui mengenakan kaos berwarna merah itu menuturkan dirinya masih menunggu informasi terkini terkait kesehatan Emi pasca di selamat dari penyekapan.
"Nggak tahu juga (perkembangan kondisi Emi), lihat perkembangan kesehatan (Emi)," katanya.
Soal Penilaian Harian & Pembahasan Kunci Jawaban Geografi Kelas 12 SMA/MA Pola Keruangan Desa & Kota
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Bab 2 Kurikulum Merdeka : Iklan, Slogan dan Poster
Saat menemui istri tercintanya itu, ia hanya melihat luka memar di punggung sang istri.
"Ada luka di punggung, memar aja di belakang," pungkasnya.
Sebelumnya, telah terjadi penyekapan berujung pembunuhan di kediaman arsitek Dodi Triono yang juga menjadi korban tewas dalam aksi keji tersebut.
Emi disekap bersama 10 orang lainnya, termasuk majikannya dalam sebuah kamar mandi berukuran 1,5 m x 1,5 m.
Dari sebelas korban, enam diantaranya dinyatakan tewas, yakni Dodi (59) pemilik rumah, Diona (16) anak Dodi, Dianita (9) anak Dodi, Amel (10) teman Dianita, serta dua supir Dodi yakni Yanto dan Tusrok.
Sedangkan korban yang masih hidup yakni Zanette (13) anak Dodi, Emi (41) pembantu Dodi, Santi (22), Fitriani (23), dan Windy.
Hingga kini motif pembunuhan dan tersangka pun belum ditemukan.