TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dodi Triono (59), korban yang tewas dalam penyekapan di rumahnya di Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur, diketahui sebagai ketua rukun tetangga setempat.
Ia juga disebut sebagai pemimpin pemenang tender proyek renovasi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat.
"Dodi itu pemenang tender renovasi di GBK. Pemimpin proyek di Senayan-lah. Hanya, izinnya itu belum keluar, tender sudah dimenangi oleh dia (Dodi)," kata Dewi, adik ipar Dodi, di rumah sakit di Pulomas Timur, Selasa (27/12/2016).
Namun, Dewi mengaku tidak tahu detail soal tender tersebut. Ia juga mengaku tidak mengetahui kesibukan Dodi belakangan ini.
"Saya enggak tahu kalau bisnisnya apa. Saya juga masih kaget ini," ucap dia.
Dalam kasus tersebut, ada 11 orang yang disekap di kamar mandi seluas 1,5 x 1,5 meter persegi. Sebanyak 6 dari 11 orang tewas. Salah satunya adalah Dodi.
Selain Dodi, mereka yang tewas adalah Diona Arika Andra Putri (16) serta Dianita Gemma Dzalfayla (9).
Dodi diketahui sebagai mantan suami Almynda, sedangkan Diona dan Dianita merupakan anak kandungnya.
Korban tewas lainnya adalah Amel yang merupakan teman Diona, serta Yanto dan Tasrok (40) yang merupakan sopir pribadi Dodi.
Sementara itu, 5 korban lainnya selamat, yakni Zanette Kalila Azaria (6) yang merupakan anak kedua Almynda, Santi (22), dan Fitriani (23) merupakan pengasuh anak, serta Windy (23) dan Emi (41), yang diketahui sebagai pembantu rumah tangga di rumah Dodi.
(Panji Baskhara Ramadhan)