TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Garmin, komanda regu (danru) di komplek Pulomas Residence tempat tinggal Dodi Triono menceritakan, dirinya sempat bertanya kepada salah seorang pembantu yang menjadi korban selamat.
Pembantu perempuan tersebut mengatakan, bahwa kejadian kedatangan para pelaku terjadi pada Senin (26/12/2016) petang atau sekitar pulul 15.00 WIB. Saat itu, pelaku berjumlah lima orang.
"Saya setelah bantu dobrak dan evakuasi para korban, seorang pembantunya yang selamat sempat saya tanya, kapan kejadiannya, dia bilang jam 3 sore," ujar Garmin kepada Tribun.
"Setelah dia bicara itu, pembantu itu lemas dan sepertinya enggak sadarkan diri, lalu dibawa ke rumah sakit. Saya juga enggak tanya banyak, karena saya juga khawatir lihat dia sudah lemas dan ada darah di bajunya," sambungnya.
Garmin menambahkan, dirinya mendapati beberapa kabel penghubung kamera pengawas atau CCTV di dalam rumah Dodi sudah terputus.
Pun mesin decoder tempat penyimpanan rekaman CCTV sudah tidak ada di tempatnya.
Diduga kuat para pelaku membawa kabur barang bukti tersebut untuk menghilangkan jejak.
Sementara itu, Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Agung Budijono mengatakan, pihaknya dibantu Polda Metro Jaya masih menyelidiki kasus terbunuhnya satu keluarga, sopir, pembantu dan teman korban ini.
Selain melakukan olah TKP, pihaknya juga mengumpulkan sejumlah barang bukti petujuk dari tempat kejadian.
Di antaranya mengamankan beberapa telepon genggam para korban, termasuk telepon genggam milik Dodi Triono.