News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Sadis di Pulomas

Tersangka Pembunuhan di Pulomas Teriak ''Ampun Pak'' Saat Dibekuk

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu di antara foto yang beredar terkait penangkapan terduga pembunuhan di Pulomas.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Ampun pak, ampun. Saya nggak ikut-ikutan," ujar Ramelan Butarbutar terduga pelaku perampokan sadis dan kejam di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur kepada penyidik.

Ucapan memelas Butarbutar itu dilontarkan kembali oleh Ucok (24) seorang warga Gang Kalong RT 08/02, Bojong Rawalumbu, Rawalumbu, Kota Bekasi yang menyaksikan penggerebekan itu.

Ucok mengaku, juga mendengar teriakan Butarbutar saat ditangkap polisi.

Butarbutar membantah terlibat dalam kasus perampokan di rumah Ir Dodi Triono (59) di Pulomas, Jakarta Timur pada Senin (26/12/2016) lalu.

"Dia sempat berteriak minta tolong dan membantah ikut terlibat perampokan. Tapi, polisi tidak tinggal diam dan tiba-tiba terdengar bunyi tembakan," kata Ucok.

Ucok tidak mengetahui pasti tembakan yang dilepas polisi itu menyasar ke mana. Apakah ke tubuh Butarbutar atau ke udara sebagai peringatan agar Butarbutar tidak melawan penyidik. Namun yang dia lihat, polisi sempat mengevakuasi dua pria dari rumah kontrakan itu.

Masing-masing pria itu digotong empat polisi menggunakan sehelai handuk warna hijau. Tubuh mereka kemudian dimasukan ke dalam mobil ambulans yang telah menunggu di mulut gang kontrakan.

Bahkan Butarbutar kembali berteriak bahwa dirinya tidak terlibat saat hendak dimasukan ke dalam mobil ambulans.

Sementara warga sekitar tidak bisa mengabadikan peristiwa itu, karena mereka dihalau penyidik sejauh 30 meter dari lokasi kejadian. "Kita nggak boleh ngelihat langsung, katanya urusan polisi," katanya.

Salah seorang perwira polisi di Polrestro Bekasi Kota mengaku, tahu sosok Ramelan Butarbutar Cs. Setiap merampok, kata dia, Butarbutar berperan sebagai kapten dan memiliki empat anggota.

"Dia otak perampokan itu, karena dia berperan sebagai kapten setiap aksinya," kata dia.

Fitriyandi Al Fajri/Warta Kota

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini