"Saya enggak wawancara kok. Saya enggak wawancara dia kok," jawab Ahok.
"Saya paham, Bapak engggak wawancara. Kami sudah memantau mereka semuanya," tambah Herianudin.
Ahok menjawab, "Makanya dia ajak foto, ya saya foto. Terus saya nasehatin."
Seorang rekan Herianudin kemudian berteriak menanyakan undangan Ahok.
"Bapak ada undangan dari siapa ke sini?," tanya seorang pria bertopi itu kepada Ahok.
"Enggak ada undangan, cek sungai aja. Kenapa saya enggak boleh datang?" tanya Ahok.
Herianudin kemudian berkata lagi, "Sah-sah aja, Pak. Ini kan momentumnya bukan untuk Pilkada kan?"
Ahok menjawab, "Mau Pilkada enggak Pilkada, saya sah ke sini. Ini masa kampanye, saya sah datang. Saya mau kampanye, teriak nomor dua juga sah."
"Cuma enggak melibatkan RT-nya. RT-nya enggak ada," kata Herianudin.
"Enggak perlu," jawab Ahok.
"Kenapa Babinsa-nya ke sini? (sambil menunjuk personel polisi). Laporan ke RW enggak? Enggak ada kan?"tanya Herianudin.
"Bebas, Pak."
"Iya paham, bebas, Pak. Wewenang Bapak, kan masih ada wewenangnya."
"Kamu maunya apa gitu lho?"