Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Unit Luka Bakar Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr Aditya Wardhana menjelaskan penanganan yang diberikan terhadap tiga korban luka bakar kapal KM Zahro Express diukur per hari.
Ia mengatakan, persentase perawatan untuk menangani luka bakar tersebut dilakukan sehari sebesar satu persen.
"Kalau hitung-hitungannya (penanganan luka bakarnya) tuh istilahnya satu persen sama dengan satu hari," ujar Aditya, saat ditemui di RSCM, Jalan P Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (2/1/2017).
Aditya menambahkan, bila luka bakar korban mencapai 26 persen, maka bisa saja penangana dilakukan selama 26 hari.
"Jadi kalau 26 persen kira-kira 26 hari, kalau 13 (hari) itu ya 13 persen," katanya.
Lebih lanjut, kata dia, biasanya estimasi waktu yang dibutuhkan dalam penanganan terhadap para pasien luka bakar di RSCM nyaris 3 minggu lamanya.
"Jadi, ya untuk kita exercise memang rata-rata lama rawat kami disini kira-kira 16 sampai 18 (hari)," jelasnya.
Sebelumnya, sebuah kapal KM Zahro Express yang mengangkut dua ratusan penumpang terbakar saat hendak menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu pada Minggu, 1 Desember 2017.
Dari data manifest penumpang hanya sebanyak 100 orang, sedangkan penumpang yang ikut dalam kapal tersebut disebut lebih dari dua ratusan orang.
Hingga saat ini data penumpang tersebut masih simpang siur.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun saat ini telah menemukan 23 korban meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.
Sementara itu, data empat korban yang dirujuk ke RSCM yakni atas nama Homsari (42) luka bakar 2 persen, Adi Syahrifudin (25) luka bakar 13 persen, Laras Mei Aliana (16) luka bakar 26 persen, dan Rifa Rizkiawan (8) yang sudah diizinkan pulang.