TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kejanggalan atas motif dari perampokan yang berujung kematian enam orang di sebuah rumah mewah di Pulomas, Jakarta Timur akhirnya terbongkar.
Komplotan pelaku ternyata hanya murni melakukan aksi perampokan.
Karena dari empat tersangka yang diamankan pihak kepolisian, mereka adalah pelaku kejahatan spesialis perampokan. Dimana mereka mencari barang berharga yang bisa diambil. Dan bukanlah spesialis pencurian kendaraan.
"Modus operandinya sama dia merampok hanya untuk mencari barang-barang berharga," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (2/1/2017).
Barang berharga yang berhasil diambil pelaku saat perampokan di Pulomas seperti uang Rp 7 juta, handphone serta jam Rolex. Sedangkan mobil mewah yang dimiliki korban Dodi Triono tidak disentuhnya.
Dia menjelaskan Ius Pane yang masuk terlebih dahulu ke rumah korban bertugas untuk mengecek pintu pagar apakah digembok atau tidak. Karena sebelumnya ada orang yang keluar membawa kursi tanpa menutup pintu pagar.
"Ius Pane masuk duluan mengecek pintu pagal hanya digerendel tidak dikunci bisa masuk. Akhirnya masuk ke rumah korban," ucapnya.
Keempat tersangka merencanakan perampokan itu memang sejak di Bekasi, Jawa Barat.
Pelaku mengumpulkan uang Rp 4 juta untuk menyewa sebuah mobil Suzuki Ertiga yang digunakan untuk melakukan aksi perampokan.
"Kemudian kendaraan itu yang menyewa dibebankan oleh Sinaga sekarang sedang kita cari kendaraan itu. Untuk kegiatan perampokan ini ada urunan (patungan) dari empat orang sebesar satu juta sebagai modal untuk sewa kendaraan kemudian untuk makan."
"Jadi empat orang ini kumpul di Bekasi, urunan terkumpul Rp 4 juta kemudian pagi-pagi berangkat dari Bekasi kemudian jalan ke Pulomas," ungkapnya.(Bintang Pradewo)