News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KM Zahro Express Terbakar

Kapal Zahro Terbakar, Anies Baswedan Sebut Tak Ada Kompromi Buat Inspeksi Keamanan Kapal

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal penumpang KM Zahro Express terbakar saat dalam perjalanan menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Minggu (1/1/2017) pukul 09.24 WIB. TRIBUNNEWS.COM/YURIKE BUDIMAN

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur Jakarta Anies Baswedan menilai terbakarnya kapal Zahro Express yang mengangkut sekitar 230 penumpang ke kepulauan Seribu disebabkan banyak hal.

Mulai dari kapal yang kelebihan muatan, inspeksi keamanan dan pengawasan yang rendah.

Anies mengatakan ‎akan menambah jumlah kapal ke Kepulauan Seribu jika nanti terpilih sebagai gubernur.

Atas adanya kapal tambahan, maka intensitas lalu lintas ke Kepulaun Seribu akan bertambah juga.

"Intensitas lalulintasnya bertambah, maka overloading bisa dihindari, itu terjadi karena orang tidak tahu lagi kapan berangkat dan lama jaraknya, kita akan buat menjadi lebih intensif," kata Anies usai kampanye di jalan Dr Makaliwe, Grogol, Jakarta Barat, Senin (2/1/2017).

Selain itu nantinya menurut Anies Inspeksi kemanan kapal-kapal menuju Pulau Seribu akan diintensifkan. Kapal yang akan berangkat harus melalui inspeksi keamanan terlebih dahulu.

‎"Jangan pernah itu (keamanan) dikompromikan, karena risikonya adalah nyawa orang, jadi inspeksi keselamatan menjadi nomer satu‎," paparnya.

Tidak hanya pada kapal, menurut Anies, Nahkoda serta kru kapal juga harus‎ diaudit.

Para kru kapal selain harus terlatih yang ditandai dengan sertifikat khusus pelayaran, juga harus mendapat pendidikan mengenai pemahaman risiko transportasi.

‎"Mereka harus mengikuti upgrade pelatihan terus menerus bukan hanya menyangkut skills (keterampilan), tetapi pemahaman tentang risiko, kenapa kita seringkali mengentengkan soal muatan banyak? Karena tidak tidak mahami persis risiko apa yang bisa terjadi," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini