News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KM Zahro Express Terbakar

Penanganan Korban Luka Bakar yang Berasuransi dan Tidak Berasuransi di RSCM Diperlakukan Sama

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Unit Luka Bakar Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr Aditya Wardhana saat ditemui di RSCM, Jalan P Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (1/1/2017).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Unit Luka Bakar Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr Aditya Wardhana menyebut satu dari empat pasien korban kapal KM Zahro Express terbakan yang dirujuk ke RSCM memang memiliki kartu Jaminan Kesehatan.

"Diantara 4 pasien ini, memang ada yang satu memiliki Jaminan Kesehatan Nasional, BPJS," ujar Aditya, saat ditemui di RSCM, Jalan P Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (2/1/2017).

Namun berbeda dengan tiga pasien lainnya yang terdaftar sebagai pasien umum.

Kendati begitu, ia menegaskan pihaknya tetap memberikan pertolongan pada ketiganya.

"Kemudian yang tiga masih status umum, tetapi pasien sudah kami tolong," jelasnya.

Terkait masalah biaya, kata dia, belum ada proses pembayaran yang dilakukan oleh ketiga pasien tersebut sejak dilakukan penanganan di rumah sakit yan terletak di pusat Jakarta itu.

"Dan masalah pembiayaan, yang 3 (korban) masih status umum, tapi ya pasien sudah kita tolong jadi ya belum ada pembayaran," katanya.

Dokter itu pun kembali menegaskan, meski keempat pasien yang ditangani di rumah sakit tersebut telah ditangani secara baik.

Satu diantaranya, pasien yang berusia 8 tahun telah diizinkan pulang lantaran tidak memerlukan penanganan khusus.

"Tapi (yang jelas), pertama pasien-pasien memang kita sudah tangani," tegasnya.

Sebelumnya, sebuah kapal KM Zahro Express yang mengangkut dua ratusan penumpang terbakar saat hendak menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu pada Minggu pagi, 1 Desember 2017.

Dari data manifest penumpang hanya sebanyak 100 orang, sedangkan penumpang yang ikut dalam kapal tersebut disebut lebih dari dua ratusan orang.

Hingga saat ini data penumpang tersebut masih simpang siur.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun saat ini telah menemukan 23 korban meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.

Sementara itu, data empat korban yang dirujuk ke RSCM yakni atas nama Homsari (42) luka bakar 2 persen, Adi Syahrifudin (25) luka bakar 13 persen, Laras Mei Aliana (16) luka bakar 26 persen, dan Rifa Rizkiawan (8) yang sudah diizinkan pulang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini