TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, tim Direktorat Kepolisian Air telah diterjunkan untuk menyelediki insiden terbakarnya kapal penumpang Zahro Express, di perairan Teluk Jakarta, Minggu (1/1/2017) pagi.
Akibat peristiwa tersebut, 22 orang dilaporkan meninggal dunia.
“Penyelidikan oleh Direktorat Pol Air dilaksanakan. Tim DVI juga sudah bekerja membantu proses identifikasi korban,” kata Boy dalam pesan singkat, Minggu malam.
Ia menambahkan, saat ini jenazah telah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk menjalani proses identifikasi oleh tim Disasster Victims Investigation (DVI) Polri.
Sementara, penyebab utama kebakaran masih didalami.
“Info sementara adanya percikan api dari bagian bawah,” ujarnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut ada 23 korban tewas akibat terbakarnya kapal. Namun, tiga jenazah sudah berhasil diidentifikasi.
Kapal Zahro Express terbakar saat beranjak dari salah satu pelabuhan di Muara Angke menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Minggu (1/1/2017) pagi.
Penumpang kapal tersebut merupakan wisatawan yang hendak menghabiskan masa liburan awal tahun 2017 dengan rekreasi ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.
Penyebab terbakarnya kapal masih terus diselidiki. Untuk sementara, Kementerian Perhubungan menduga penyebab terjadi kebakaran adalah akibat korsleting listrik di ruang mesin.
Penulis: Dani Prabowo