Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim DVI RS Polri berhasil mengidentifikasi lima dari 17 jenazah korban terbakarnya KM Zahro Express.
Satu data primer dari pihak keluarga yang membantu proses identifikasi adalah data gigi korban semasa hidup.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri, Brigjen Pol Arthur Tampi, dalam jumpa pers hasil identifikasi korban KM Zahro Express di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (3/1/2017).
"Tadi kami banyak terbantu dengan foto panoramid gigi, catatan dokter tentang perawatan gigi korban," ujar Arthur.
Baca: 17 Jenazah Korban KM Zahro Express Tidak Utuh, RS Polri Pajang Foto Barang-barang di Tubuh Korban
"Ada juga keluarga yang menyerahkan foto korban dalam keadaan tersenyum dengan gigi tampak sehingga kami bisa cocokkan dengan hasil pemeriksaan jenazah di postmortem," tambahnya.
Adapun kelima jenazah yang berhasil diidentifikasi yakni, Otih Sugiartih (69) asal Bandung sekaligus istri almarhum Masduki (75) yang lebih dulu teridentifikasi.
Kemudian M Nurdin (40) asal Depok, Jawa Barat.
Nazwa Sarla (11), asal Depok, Jawa barat.
Yeti Herawati (43), asal Bandung, kelahiran Bogor.
Serta Muhammad Bunyamin (43) asal Ciganjur, Jakarta Selatan, kelahiran Cirebon.
Arthur menjelaskan, identifikasi kelima jenazah dilakukan dengan pencocokkan data primer gigi dan data sekundernya berupa asesoris yang tertinggal dengan data postmortem korban.
Otih Sugiartih teridentifikasi berdasarkan rekam medis dan asesoris yang dikenakan, seperti sepatu putih merk Geox dan jam tangan merk Arloji.
Muhammad Nurdin teridentifikasi berdasarkan rekam medik gigi, yakni terdapat bekas tambalan dan gigi yang hilang.
Baca: Tangis Lina Pecah Saat Ditunjukan Tas Milik Ibunya Korban Terbakarnya KM Zahro Express
Nazwa Sarla juga teridentifikasi karena kecocokkan data gigi.
Yakni terdapat gigi yang hilang, adanya tambalan serta adanya gigi molar yang belum tumbuh sempurna.
Yeti Herawati teridentifikasi atas kecocokkan data sekunder berupa tidak adanya gigi taring.
kemudian terdapat impaksi molar dan susunan gigi depan tidak beraturan atau crowded.
Sementara itu untuk Muhammad Bunyamin, petugas berhasil mengidentifikasinya berdasarkan gigi taringnya tidak ada, bentuk gigi 12 dan adanya kumis.
"Kepada keluarga korban yang anggota keluarganya belum teridentifikasi, kami mohon kesabarannya. Kami berusaha semaksimal mungkin," katanya.
Arthur Tampi mengatakan pihaknya masih kesulitan melakukan identifikasi terhadap jenazah yang ada karena masih minimnya data antimortem.
Selain itu, jenazah pun kondisinya terbakar 100 persen.
"Jenazah yang belum teridentifikasi, diharapkan sebanyak mungkin keluarga memberikan informasi, terutama informasi rekam giginya," katanya.
Arthur langsung menyerahkan kelima jenazah dalam peti cokelat kepada pihak keluarga usai rilis hasil identifikasi jenazah.
Kapal wisata KM Zahro Express yang mengangkut lebih 200 penumpang terbakar saat perjalanan dari Muara Angke ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu pada Minggu pagi, 1 Januari 2017.
Hasil pencarian sementara, 20 penumpang ditemukan tewas terbakar di atas kapal dan 3 penumapang ditemukan tak bernyawa di perairan.
Sejauh ini, total sudah 11 jenazah di RS Polri yang teridentifikasi dan telah diserahterimakan kepada pihak keluarga.
Masih ada 12 jenazah yang masih dalam proses identifikasi.