TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen DPP FPI DKI Jakarta, Novel Chaidir Hasan Bamukmin, mengaku pernah bekerja di restoran cepat saji asal Amerika Serikat, Pizza Hut.
"Oh, iya pernah," ujar Novel, kepada wartawan, Rabu (4/1/2017).
Sementara itu, mengenai kesalahan penulisan Pizza Hut menjadi 'Fitsa Hats' di Berita Acara Pemeriksaan (BAP), kata dia, itu merupakan kesalahan dari pihak kepolisian yang mengetik BAP tersebut.
"Jadi saya di-BAP, saya tinggal jawab. Yang mengetik polisi, yang ketik polisi yang memang sekarang mendekati masa pensiun. AKP Tarmadi yang tak mengerti, tak paham penulisan PH yang sebenarnya," tuturnya.
Baca: Ahok: Malu Kerja di Restoran Pizza Hut Punya Orang Amerika, Saksi Novel Chaidir Tulis Fitsa Hats
Pada saat diperiksa untuk kepentingan BAP, menurut dia, pemeriksaan dilakukan selama 10 jam, mulai pukul 10.00 hingga 20.00 WIB. Namun, setelah BAP, kata dia, penyidik tak mengubah penulisan 'Fitsa Hats'.
"Dari enam lembar itu ada yang tak diteliti, sampai masuk ke meja pengadilan," kata dia.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama, menyebut ada saksi yang malu kerja di Pizza Hut, tetapi sengaja diubah jadi Fitsa Hats. Saksi itu Novel.
Baca: Tawa Ahok saat Beberkan Ulah Novel Kerja di Pizza Hut tapi Menulis Fitsa Hats
Mantan Bupati Belitung Timur itu menilai pengubahan nama tempat bekerja Novel mungkin karena merasa malu bekerja di perusahaan milik orang Amerika Serikat.
Novel menilai ucapan itu merupakan fitnah. Dia akan melaporkan balik Ahok ke Bareskrim Mabes Polri.
"Disinilah, jadi fitnah. Saya akan melaporkan lagi nih. Jadi dituduh, saya sengaja menyembunyikan PH," tambahnya.