TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta petahana Djarot Saiful Hidayat tengah blusukan di Jalan Jelambar Timur, Jakarta Barat, Jumat (6/1/2017), seorang warga menghampirinya dan meminta agar kampungnya tidak digusur.
"Digusur nggak pak? Pak jangan digusur ya kampung ini," ujar warga tersebut.
Djarot pun menjawab pertanyaan warga secara santai dan bertanya balik.
"Sing gusur iku sopo? (Yang mau gusur itu siapa?)," tanya Djarot.
Baca: Djarot Sempat Makan Siang di Warung Kecil Usai Blusukan
Baca: Djarot: Milih Nomor 2 Alhamdulillah, Kalau Nggak Ya Rugi Sampeyan
Mantan Wali Kota Blitar itu menjelaskan, mereka yang direlokasi merupakan warga yang tinggal secara tidak layak.
"Kita memindahkan, merelokasi mereka yang tinggal di bantaran sungai," katanya.
Penggusuran dilakukan, kata Djarot, khusus untuk mereka yang lokasi tinggalnya di wilayah yang sangat memprihatinkan.
"Yang tiap hari kebanjiran, yang di kolong-kolong jembatan, betul nggak," tegas Djarot.
Lebih lanjut, politisi PDIP itu pun kembali bertanya pada warga Jelambar Timur terkait lolasi tempat tinggal mereka.
Ia menilai pertanyaan tersebut tidak sesuai, lantaran relokasi yang selama ini diterapkan Pemprov DKI berlandaskan hal yang rasional, yakni 'memanusiakan manusia'.
"Ini kolong jembatan nggak? Loh kok pertanyaannya digusur, kan ngaco itu," pungkas Djarot.