TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua RT 011/02 Kelurahan Wijaya Kusuma, Suharyoto (52), menceritakan peristiwa pemukulan terhadap Widodo (52), relawan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat.
Berdasarkan informasi yang dia dapat dari saksi mata kejadian, Widodo disebut berkelahi dengan I.
"Dari laporan, yang ngegebukin namanya I, (sedangkan) yang lain mengelilingi saja. Salah satu warga yang ngomong seperti itu," kata Suharyoto kepada Kompas.com di rumahnya, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Sabtu (7/1/2017).
Suharyoto tak menyebutkan siapa saksi mata tersebut. Namun, kata dia, saksi mata tersebut berusaha melerai perkelahian yang menyebabkan Widodo tersungkur.
Niat baik itu urung terlaksana lantaran dihalangi oleh teman-teman I. Para pelaku kemudian meminta si saksi mata untuk pergi.
"(Setelah pulang ke rumah) Si orang itu (saksi mata) balik lagi (ke lokasi pemukulan) dan melihat korban sudah luka," kata dia.
Kendati demikian, Suharyoto tak bisa memastikan apakah benar ada pelaku pemukulan selain I.
Sebab berdasarkan informasi dari saksi mata, dia tak mengetahui persis awal mula perkelahian tersebut.
Suharyoto mengatakan bahwa yang mengetahui persis adalah pemilik warung kopi dan pedagang buah di lokasi. Namun kedua orang tersebut tak memberikan informasi apa pun kepada Suharyoto.
Saat Kompas.com mencoba mengonfirmasi, pemilik warung kopi mengaku tak tahu. Sementara pedagang buah mengatakan hanya sebagai pengganti pemilik dagangan.
"Orangnya lagi istirahat," kata pedagang buah yang enggan disebutkan namanya.
Peristiwa dugaan pengeroyokan Widodo bermula saat dirinya mengawal kampanye "blusukan" calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Ketika itu, sempat ada beberapa orang yang mencoba menghalangi "blusukan" itu.
"Yang kemarin (bilang) haram-haram itu. Terus saya bilang 'enggak ada yang haram'. Dia langsung nunjuk (bilang) 'awas lu ya'," ujar Widodo di RS Royal Taruma, Jakarta Barat, Sabtu (7/1/2017).
Widodo mengaku mengenal semua pengeroyoknya. Mereka adalah tetangganya sendiri yang mendukung calon pasangan lain.
Saat sedang duduk di warung, Widodo dihampiri 10 orang tetangganya itu dan langsung dikeroyok.
Setelah pengeroyokan tersebut, Widodo langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.