Lantaran tak menjawab lagi saat dikirimi pesan singkat, Hernita pun memilih menyusul ke rumah kos itu.
Di saat yang sama, pacar korban Zainal Abidin juga terus menerus menelepon korban tapi tak dijawab.
Makanya Zainal menghubungi Hernita dan memintanya untuk mengecek. Makanya Hernita pergi menengok rekannya itu.
Clivert menggambarkan Hernita datang, mengetuk pintu kamar, membuka pintu kamar, lalu keluar sambil menelepon dengan panik.
Clivert mengaku melihat itu dari jendela kamarnya dengan cara mengintip.
Setelah itu baru pacar korban Zainal Abidin datang bersama beberapa rekan kerjanya yang lain dengan sebuah mobil.
Kamar Clivert digedor dan dimintai bantuan untuk mengangkat jasad korban.
Korban kemudian diangkat ke mobil dan dibawa pergi ke RS Siloam.
Dosen Kaget
Arief Suwandi Dosen kuliah Tri Ari Yani Puspo Arum (22) di Universitas Esa Unggul kaget mendengar kabar mahasiswinya tewas dengan luka tusuk.
Arief mengatakan, di bangku kuliah Tri Arum dikenal aktif dan tidak punya masalah dengan kegiatan perkuliahannya.
"Saya kaget loh, soalnya baru kemarin iya kan, kalau bimbingan ramai-ramai. Kalau kemarin tuh dia sekitar tujuh orang lah (bimbingannya)," ujar Arief.
Arief mengatakan, seharusnya Tri Arum mengikuti UAS pada pekan depan. Arief menambahkan, Tri adalah mahasiswi semester 1 teknik industri.
"Kita tiga kali pertemuan dalam satu semester harus ketemu sama dosen pembimbing. UTS sudah, KRS sudah, tinggal UAS kemarin tuh, kan UAS-nya sudah Minggu depan, kemarin tuh dia ramai-ramai bimbingan," ucapnya.