News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Taruna STIP Tewas Dianiaya

Postingan Saudara Kembar Taruna STIP yang Tewas Bikin Sedih, Sampaikan Ini Sebelum Meninggal

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Taruna STIP yang tewas dianiaya seniornya, Amirullah Adityas Putra bersama saudara kembarnya

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana

TRIBUNNEW.COM - Kekerasan di dunia pendidikan hingga memakan korban jiwa kembali terulang.

Kali ini, taruna junior Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Amirulloh Adityas Putra (18) meregang nyawa di tangan para seniornya.

Peristiwa itu terjadi di Kampus STIP Lantai II Gedung Dormitory Ring 4 Kamar M205, Jalan Marunda Marunda Makmur, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (10/1/2017).

Kepergian Amirulloh membawa duka yang mendalam bagi keluarga, tak terkecuali saudara kembarnya, Amarullah Adityas Putra.

Amarullah merasa sangat kehilangan adik kembarannya itu.

Sejak kecil, mereka selalu bersama-sama hingga keduanya masu ke sekolah kedinasan.

Dilihat dari akun media sosial Instagram Amrullah, ia mengunggah sebuah foto dirinya bersama sang adik, danseorang pria lainnya.

Ia berfoto menggunakan seragam sekolah dinas mereka dengan berlatar gambar kapal pesiar.

Dalam foto itu, terlihat mereka tersenyum bangga.

Amarullah juga menulis keterangan di postingan itu, yang isinya cukup menyentuh.

"Mir kenapa mir kenapa tinggalin gua duluan ,gua sayang banget loh sama lu kita besar bersama loh mir ,katanya mau sukses bareng" bahagiain orang tua bareng" ,
baru aja kita ketemu minggu lalu dan lu blg"mar doain gua yah semoga pesiar" "Iyah mir gua selalu doain terbaik buat lu".
Btw ini foto studio kita loh baru jadi pasti belum lihat kann ?? Lihat mir inii mir fotonyaa.
Selamat Jalan mir semoga lu tenang dialam sana mir #kekerasanSTIP #stip

Foto kebersamaan terakhir mereka ini membuat netizen terharu.

Banyak netizen yang menyampaikan turut berduka atas kepergian Amirullah.

_fitrihasby : Turut berduka citaa. Semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah amiin

r.a1513 : Ya allah..semoga amal ibadah adik nya d terima d sisi allah ya bang

_khsnlk : Turut berduka cita kak semoga tenang di alam sana. Dan semoga kejadian kaya gini g terjadi lagi aamiin @amrullah_adityasp

fadliridho_p01 : Turut beduka cita ya ..semoga amal ibadahnya diterima dan di ampuni segala dosa dosa nya, yang membikin nyawa tiada biar dikasih balasan yang setimpal amin

dhoo_aldo : Turut berduka cita ya.

alpiyut24 : Kepp strong ka:') semoga amal ibadahnya di terima dan menapatkan tempat yg paling indah di sana.. Amin yarob

dandi.ard : Turut berduka cita ya bang amar

Amarullah juga memosting beberapa foto kebersamaan mereka di media sosial.

Kronologi Amirulloh Tewas Dianiaya Senior

Amirulloh Adityas Putra (18), taruna tingkat satu Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, tewas akibat tindak kekerasan dari sejumlah seniornya.

Peristiwa terjadi di Kampus STIP Lantai II Gedung Dormitory Ring 4 Kamar M205, Jalan Marunda Marunda Makmur, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (10/1/2017).

Korban yang merupakan warga Jalan Warakas III Gang 16 RT 07/014 Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dipukul di bagian dada, perut, dan ulu hati‎, hingga tewas oleh senior tingkat II.

Peristiwa berawal ketika senior di tingkat II sedang asyik berkumpul.

Sekitar pukul 17.00 WIB usai latihan marching band, salah satu senior di tingkat dua sekaligus pelaku, Sisko Mataheru (19), mengajak berkumpul untuk mengerjai para junior di tingkat satu.

Sisko berencana mengerjai junior di tingkat satu yang merupakan basis alat drum atau tam-tamnya.

"Kemudian sekitar pukul 22.00 WIB, sebanyak enam taruna tingkat I tersebut dipanggil oleh para pelaku agar segera berkumpul di lokasi kejadian," ungkap Kanit Reskrim Polsek Cilincing AKP Andre Soeharto, Rabu (11/1/2017).

Andre memaparkan, para taruna di tingkat II selain Sisko, juga berada di lokasi kejadian, yakni Willy Hasiholan (20), Inswanto (21), dan Akbar Ramadhan (20).

Keempat taruna tingkat II tersebut, lanjut Andre, langsung melakukan tindak kekerasan.

"Ada enam orang taruna tingkat I yang disuruh berkumpul oleh empat pelaku, yang merupakan seniorny‎a di tingkat II tersebut. Saat para enam taruna tingkat I itu sudah di lokasi kejadian, keempat pelaku ini malah langsung memukul seluruh tubuh para juniornya. Tanpa perlawanan, junior-juniornya saat itu hanya bisa diam ketika para seniornya memukuli tubuhnya berkali-kali," papar Andre.

Andre mengatakan, aksi kekerasan yang dilakukan empat pelaku tersebut dilakukan secara berulang-ulang dan bergantian.

Tindak kekerasan dilakukan empat senior ke juniornya itu, kata Andre, hanya menggunakan tangan kosong, dengan target perut hingga ke ulu hati.

"Saat tindak kekerasan itu terjadi, terjatuhlah Amirulloh ini tepat di‎ depan para seniornya di tingkat II itu. Amurilloh terjatuh membuat para seniornya panik, sementara lima junior lainnya masih terlihat kesakitan saat itu.

Amirulloh terjatuh karena perut, dada, serta ulu hatinya mendapat pukulan berkali-kali yang dilakukan bergantian‎.

"Pukulan terakhir diketahui oleh salah satu pelaku yang bernama Willy," tutur Andre.

Melihat Amirulloh tak sadarkan diri, tambah Andre, Willy mengatakan ke Amirulloh bahwa mereka sama-sama tinggal di Kecamatan Tanjung Priok‎.

Saat itu, tubuh korban ambruk di dada Willy dan tak sadarkan diri.

"‎Pada pukulan terakhir, dilakukan oleh pelaku bernama Willy dan sambil berkata 'Sama-sama Anak Priok, kok'. Tapi Amirulloh ketika itu tetap tak sadarkan diri.

Selanjutnya, oleh para pelaku bersama saksi lainnya di lokasi, menggotong tubuh Amirulloh ke tempat tidur.

"Para pelaku pun panik, dan selanjutnya langsung menghubungi seniornya yang di tingkat IV," beber Andre.

Kapolsek Cilincing Kompol Ali Yuzron menambahkan, korban yang saat itu tak sadarkan diri, langsung dibawa oleh para pembina dan piket medis di STIP. Sekitar pukul 01.45 WIB, maut sudah merenggut nyawa Amirulloh.

"‎Mengetahui kondisi korban ini tidak bernyawa, setelah diperiksa dokter piket STIP, kejadian itu selanjutnya dilaporkan ke Polsek Cilincing.‎

Sampai saat ini, masih kami dalami motif empat pelaku ini tega melakukan kekerasan terhadap juniornya.

Saat ini keempatnya pun sudah kami bui.

Kejadian ini, merupakan insiden yang ketiga kalinya, yang sebelumya terjadi di tahun 2012 dan di tahun 2013," ujar Ali.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini