TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amirulloh Adityas Putra (19) korban penganiayaan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) yang tewas di asramanya, Selasa (10/1/2017) malam, dikenal warga sebagai sosok yang ramah.
"Dia (Amir) orangnya ramah banget, dikit-dikit kalau ketemu tetangga pasti senyum. Orangnya kalem, gak pernah neko-neko," kata seorang tetangga korban, Aliyah (50), warga Warakas, Jakarta Utara, kepada Tribunnews.com, Rabu (11/1/2017).
Aliyah mengatakan Amir merupakan anak yang aktif dalam organisasi di wilayah pemukimannya.
"Dia aktif di Karang Taruna. Tapi bedanya dia sama anak-anak lain, kalau anak lain suka cengengesan, ngomongnya keras, kalau Amir mah nggak begitu. Diam aja dia tapi memang berbaur sama warga," kata Aliyah.
Tetangga lainnya, Halimah, juga bercerita saat terakhir kali melihat Amir.
"Amir waktu hari Sabtu kalau gak salah pacarnya datang ke rumah, tapi sama kita ya tetap negur. Dari bayi dia di sini, sama kembarannya memang baik anaknya," kata Halimah.
Sebagai tetangganya, ia mengaku sangat kehilangan.
"Banyak yang kehilangan, apalagi teman mainnya Amir di sini, nggak nyangka semua. Soalnya anaknya ramah banget dari dulu," kata Halimah sambil menahan air mata.