TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 20 pelaku penyerangan dan pembakaran ke Kantor Sekretariat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Ciampea, Kab Bogor, Jawa Barat hingga kini masih diperiksa di Polres Bogor Kabupaten.
Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto mengatakan dari 20 pelaku, ternyata ada beberapa diantaranya yang masih dibawah umur.
"Dari 20 ini ada yang dibawah umur, ada sekitar lima sampai enam orang yang dibawah umur," ucap Rikwanto usai apel HUT Satpam ke 36, Sabtu (14/1/2016) di Silang Monas, Jakarta Pusat.
Jenderal bintang satu ini melanjutkan pelaku yang di bawah umur adalah jemaah pengajian setempat yang ikut-ikutan melakukan penyerangan.
"Mereka masih diperiksa, pemeriksaan sudah mengurus ke siapa berbuat apa dalam kaitan melakukan pembakaran," katanya.
Untuk diketahui, pembakaran Sekretariat GMBI merupakan imbas bentrokan dua kubu di depan Mapolda Jawa Barat usai pemeriksaan Habib Rizieq di Polda Jawa Barat.
Sebanyak 20 anggota Front Pembela Islam (FPI) diamankan oleh Polresta Bogor karena melakukan penyerangan dan pembakaran ke Kantor Sekretariat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Ciampea, Kab Bogor, Jawa Barat.
Berdasarkan keterangan sementara, penyulut terjadinya aksi anarkis itu karena informasi beredar ada anggota FPI yang kena tusuk serta diculik.
Hingga berujung pada anggota Ormas FPI Bogor melakukan penyerangan yang mengakibatkan sebuah rumah dan markas GMBI terbakar serta rusak.
"Informasi dari saksi di lokasi, pelakunya ada 150 orang. Yang sudah diamankan ada 20 orang, diperiksa intensif di Polres Bogor Kabupaten. Soal kebenaran di media sosial ada anggota FPI yang ditusuk dan diculik, saya sudah konfirmasi ke Polda Jawa Barat, belum ada faktanya," ujar Rikwanto.
Jenderal bintang satu ini menambahkan beruntung akibat peristiwa itu tidak ada korban jiwa melainkan hanya kerugian materiil.