News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Ahok

Seniman Jalanan Gelar Aksi di Sidang Ahok: Lukisan Ini Sosok Penista Agama yang Akhirnya Jadi Gila

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agus Gunawan, salah satu seniman, melukis sosok penista agama. Lukisan itu dipamerkan di Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan, Selasa (17/1/2017).

Dia menggambarkan sosok penista agama itu memakai kacamata berwarna hitam, membawa pedang dan keris yang ditaruh di punggung, bertopi donat, menaikkan kedua tangan di pinggang, sambil berdiri tanpa mengenakan alas kaki.

"Ini sosok seorang penista agama yang akhirnya, dia menjadi orang gila. Jalan ke mana-mana tanpa arah. Jadi, dia menjadi orang gila," tutur Agus, kepada wartawan ditemui di lokasi, Selasa (17/1/2017).

Dia menjelaskan, sosok penista agama itu telah menistakan agama Islam. Namun, tak hanya agama mayoritas di Indonesia saja yang telah dinistakan.

Namun, kata dia, agama-agama lainnya yang ada di tanah air, seperti Budha, Hindu, Kristen, dan Katolik, telah dinistakan.

"Dia menistakan tak hanya Islam. Budha, Hindu, Kristen, Katolik, menistakan semua. Kalau sekarang ini baru Islam dinistakan, nanti mungkin agama lain dinistakan," kata dia.

Sosok penista agama itu memakai topi donat. Menurut dia, donat itu diartikan sebagai agama sesat.

"Ada agama donat. Agama yang sekarang ini yang sesat-sesat," tambahnya.

Sebanyak 13 seniman menggelar aksi penyampaian pendapat dengan cara menyapukan kuas ke kanvas. Mereka difasilitasi oleh ormas Parmusi (Persaudaraan Muslim Indonesia).

Aksi itu diberi nama aksi seni Parmusi. Aksi bertema "Melukis Negeri Tanpa Penista Agama".

Berdasarkan pemantauan, mereka mendirikan tenda untuk tempat berekreasi. Sejumlah lukisan berbagai tema di letakkan di tempat tersebut.

Massa pengunjuk rasa dapat berteduh dari panas matahari, bercengkerama antara satu dengan yang lain, atau hanya melihat-lihat lukisan.

Belasan pelukis itu berasal dari IKJ, pelukis jalanan, dan beberapa pelukis lainnya. Mereka berpenampilan memakai kaos dan celana jeans.

Rencananya, lukisan itu akan dilelang di tempat tersebut atau setelah aksi penyampaian pendapat. Nantinya uang yang terkumpul akan digunakan untuk membantu pendanaan aksi selanjutnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini