TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Seorang warga bernama Riskan (27) menyatakan dirinya mendengar ledakan ketika api mulai membesar di Pasar Senen Blok III sekitar jam 04.00.
Ia juga mengatakan bahwa sekitar pukul 02.00 dini hari, kebakaran sudah terjadi di belakang Blok I dan II.
"Sebenarnya udah lama, dari jam 2 sudah ada asap kecil. Saya pikir bakar-bakar biasa, gak tau nya ada suara ledakan jam 4. Kedengaran sampai rumah saya (di Jalan Tanah Tinggi)," tutur Riskan di Pasar Senen Blok I dan II, Jakarta Pusat, Kamis (19/1).
Ledakan tersebut berasal dari lantai 5 Pasar Senen Blok I yang notabene merupakan parkiran mobil-mobil box yang dipakai untuk membawa stok barang para pedagang.
"Saya curiga suara itu, mobil yang meledak, kalau (ledakan berasal dari) lantai 5, ya isinya mobil-mobil box," katanya.
Ia mengatakan sejumlah warga dan satpam setempat langsung membuka rolling door di pintu yang menghadap ke Jalan Letjend Suprapto.
Namun, pintu yang menghadap ke arah Jalan Stasiun Senen terpaksa didobrak karena satpam yang memegang kunci rolling door tidak berada di lokasi saat api mulai membesar.
"Kunci kan di satpam, pintu sebelah sana (yang mengarah ke Jalan Stasiun Senen) terpaksa di buka paksa. Biar pedagang bisa nyelametin barang-barang," tuturnya.
Seorang pedagang perlengkapan ABRI bernama Rinto (32) mengatakan tidak sempat untuk menyelamatkan semua barang dagangannya karena khawatir apabila dirinya terkena reruntuhan bangunan.
"Toko saya di lantai 2. Titik api kalau kata warga di lantai 3, di belakang. Pas saya datang ke toko jam setengah 6 sudah membesar. Mau nyelametin sudah ada yang ambruk plafon-plafon. Jadi hanya bisa nyelametin 4 karung saja," ucap Rinto.
Rinto yang sudah berdagang selama 2 tahun di Pasar Senen Blok I tersebut, belum bisa menghitung berapa total kerugian yang dialaminya.
"Pokoknya kalau bisa diselamatkan semua, bisa 20 karung. Ini hanya 4 karung saja yang selamat," kata Rinto.
Kebakaran hingga jam 08.55 masih terjadi. Hembusan angin membuat kepulan asap hitam semakin menebal.
Sejauh ini, sudah lebih dari 42 unit mobil pemadam kebakaran dari berbagai administrasi dirurunkan untuk memadamkan si jago merah. (Rangga Baskoro)