Dengan nada tinggi Asroi menegaskan sebagai warga Padang Sidempuan, dirinya tak ada urusan dengan Pilgub DKI Jakarta 2017."Ini (acungkan jari telunjuk) simbol tauhid, jari 1 di Padang Sidempuan, Laillahillallah. Kalau 2 itu syahadat," kata Asroi.
Sementara itu Nurkholis Majid seorang pegawai tidak tetap dari Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan DKI Jakarta. Majid juga merupakan kamerawan yang merekam kunjungan Ahok di Kepulauan Seribu.
Dia merekam kegiatan Ahok yang datang ke tempat pelelangan ikan (TPI) Pulau Pramuka dalam rangka panen ikan kerapu.
Namun Nurkholis mengaku tidak menyimak pidato Ahok yang kemudian dilaporkan sejumlah pihak ke polisi. Sebagai kamerawan, Nurkholis hanya fokus pada pengambilan gambar.
Selain Nurkholis, ada 3 reporter dan 1 fotografer yang bertugas."Saya fokus ke monitor. Saya nggak bawa tripod, pakai monopod. Suara bagus, dia nggak over, Pak, nggak kurang nggak lebih. Semua apa yang diucapkan terekam," katanya.
Nurkholis menceritakan kegiatan Ahok di Pulau Pramuka. Ahok bersama rombongan datang ke Pulau Pramuka sekitar pukul 08.00 WIB pada Selasa (27/9/2016).
"(Ada) Pak Bupati. Ada anggota DPRD, sisanya nggak tahu saya, ada pejabat Pemprov DKI," sebutnya. Rekaman video kemudian disunting oleh tenaga ahli yang bertugas sebagai editor. Hasil suntingan kemudian diunggah ke YouTube oleh pegawai bernama Heru.
Hakim lantas menanyakan kondisi saat Ahok berpidato. Nurkholis, yang sudah jadi PTT di Pemprov DKI, mengaku tak ingat jumlah warga yang datang."Adakah Saudara memperhatikan reaksi dari masyarakat?" tanya hakim.
"Tidak ada reaksi apa-apa, tepuk tangan saja," ujarnya. "Ada yang marah-marah?" lanjut hakim. "Nggak ada," ujarnya.