TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengatakan seharusnya para calon kepala daerah tidak perlu membohongi warga saat berkampanye.
Para calon mestinya jujur mengatakan apa yang seharusnya.
Ahok sendiri memperlihatkan hal itu ketika blusukan ke kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (26/1/2016).
Baca: Survei Alvara: Ahok-Djarot Masih Unggul di Pilgub DKI Jakarta
Di depan warga setempat dia mengatakan, pinggiran Kali Pesanggrahan perlu dinormalisasi.
Akibatnya sejumlah tempat tinggal warga akan dibongkar.
"Tadi ada Ibu bilang begini, 'Kalau Bapak janji enggak bongkar, saya mau pilih Bapak'. Dia punya warung, saya ngerti ya, ada usaha," kata Ahok.
Baca: Warga Pesanggrahan Minta Ahok Gelar Festival Kali
Ahok mengatakan, perumahan di bantaran Kali Pesanggrahan rawan longsor.
Karena itu, warga setempat perlu direlokasi.
Saat bertemu warga, Ahok juga mengatakan bahwa tempat tinggalnya tetap akan dibongkar.
"Saya kira kami tidak boleh bohongi warga dalam rangka Pilkada. Bilang warga kalau rumah mereka tidak perlu dibongkar," kata Ahok.
Ia mengatakan, normalisasi Kali Pesanggrahan bertujuan agar kawasan tersebut tak lagi terlanda banjir.
Rumah warga yang ditertibkan akan dibangun jalan inspeksi.
Ia mengatakan, di kawasan itu sudah pernah ada rumah yang roboh akibat longsor.
"Kalau ada anak, cucu, cicit meninggal bagaimana? Makanya saya sampaikan saya enggak mungkin enggak bongkar (rumah warga), pasti bongkar," kata Ahok.
Ahok mengikuti kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017 bersama Djarot Saiful Hidayat.
Selain Ahok-Djarot, ada dua pesaing lainnya adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Penulis: Kurnia Sari Aziza