News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Anies: Orang Sering Lupa Dalam Merilis Data ada Jeda Satu Tahun

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan saat mengikuti debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017). Dalam debat kedua kali ini KPU DKI Jakarta mengangkat tema yaitu reformasi birokrasi, pelayanan publik, dan penataan kawasan perkotaan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur Jakarta Anies Baswedan mengatakan jika kebanyakan orang lupa bahwa dalam hal apapun terutama di pemerintahan terdapat jeda satu tahun dalam rilis data kinerja.

Misalnya data yang dipublikasikan tahun 2015 merupakan hasil penilaian tahun 2014.

"Jadi orang yang sering lupa kalau data itu selalu ada jeda satu tahun. Kalau data keluar tahun 2015 itu penilaian tahun 2014‎," kata Anies saat berkampanye di Jati Padang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017).

Baca: Lerai Sylvi-Anies, Gaya Ahok Langsung Jadi Viral dan Meme di Media Sosial

Sebelumnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam debat kedua KPU DKI, Jumat malam tadi, memaparkan bahwa Angka Kepatuhan pelayanan Publik di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan semasa dijabat oleh Anies Baswedan berada diposisi paling buncit dari 22 kementerian lembaga yang dinilai.

Mendengar hal tersebut Anies Kemudian mengkoreksinya, jika data yang dipaparkan ahok tersebut merupakan data satu tahun sebelumnya, ketika Kemendikbud dipimpin oleh M Nuh.

Justru menurut Anies saat Kemendikbud berada di bawah komandonya angka Kepatuhan pelayanan Publik berada di posisi 9.

‎"Nah rupanya pak Basuki (Ahok) lihat data 2015 tanpa sadar itu penilaian di tahun 2014 jadi saya koreksi," katanya.

Anies mengatakan sebenarnya ia enggan memaparkan hasil capaiannya di Kemendikbud tersebut.

Ia juga tidak berniat membandingkannya dengan Pemrpov DKI yang berada diurutan 16.

Anies mengaku terpaksa melakukannya karena khawatir publik salah persepsi terhadap data yang dipaparkan.

"Kalau lihat sekarang, justru saya engga niat ngomong. Cuma beliau sudah menyebut jadi terpaksa saya koreksi bahwa dalam satu tahun naik peringkat dari peringkat 22 menjadi peringkat 9. Nanti Insya Allah juga Jakarta, jika kami ditugasi akan naik peringkatnya," kata Anies.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini