TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rizieq Shihab, tersangka kasus dugaan penodaan Pancasila dan pencemaran nama baik presiden pertama RI, Soekarno, akan mengajukan praperadilan untuk diserahkan ke pengadilan.
Baca: Habib Rizieq Shihab Akhirnya Angkat Bicara
Penyidik Kepolisian Daerah Jawa Barat telah menetapkan Rizieq Shihab sebagai tersangka pada Senin (30/1/2017). Atas penetapan itu, Rizieq menegaskan akan mengajukan praperadilan.
Baca: Rizieq Shihab Soal Video Itu: Saya Sudah Kenyang Difitnah
Tim kuasa hukum, ucap Rizieq, sudah mendaftarkan praperadilan untuk ke pengadilan, sehari setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami telah mendaftarkan untuk praperadilan. Kami akan praperadilan terhadap penetapan status tersebut," ujar Rizieq di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2017).
Penetapan tersangka dilakukan Polda Jabar setelah melakukan gelar perkara ketiga selama 7 jam, sejak pukul 11.00 hingga pukul 18.00, Senin (30/1).
Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar Yusri Yunus menyatakan, Rizieq akan dipanggil pada pekan depan.
"Kita ikuti saja proses hukum yg ada, kita kooperatif. Karena kita sebagai warga negara harus taat hukum," ucap Rizieq.
Dalam penyelidikan kasus dugaan penodaan Pancasila dan pencemaran nama baik presiden pertama RI, Soekarno, penyidik memintai keterangan empat saksi ahli, yakni ahli bahasa, sejarah, filsafat, dan ahli hukum pidana. Total saksi yang diperiksa 18 orang.
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Barat menyimpulkan unsur pelanggaran Pasal 154 A KUHP tentang penistaan simbol negara dan Pasal 320 tentang pencemaran nama baik, telah terpenuhi.
Diketahui, Rizieq dilaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri atas tuduhan telah menghina Presiden pertama RI Soekarno dan Pancasila.
Kasus dilimpahkan ke Polda Jawa Barat. Dugaan penghinaan itu, dilakukan Rizieq saat berceramah di Lapangan Gasibu Bandung pada 2011.