News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Licinnya Antoni Tahanan Narkoba Bareskrim Beberapa Kali Lolos Saat Disergap Polisi Dalam Pelariannya

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Antoni ditangkap di Kawasan Depok, Jawa Barat, Jumat (3/1/2017) pagi sekitar pukul 09.05 WIB oleh timsus 1 dipimpin Kasubdit III Kombes Pol Hendrik Marpaung.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Niat Antoni Medan alias Ridwan (33) bernafas lega dengan melarikan diri dari penjara justru membuat hidupnya makin tidak tenang.

Selama lebih dari sepekan ia menjadi target buruan Ditnarkoba Bareskrim Polri.

Akhir pelariannya pun tragis.

Selain harus kembali mendekam di sel tahanan, pengedar narkoba ini mendapatkan hadiah bogem mentah dari petugas karena melawan saat hendak ditangkap.

Ia kini berjalan pincang dan luka lebam memenuhi sekujur wajahnya.

Antoni ditangkap di Kawasan Depok, Jawa Barat, Jumat (3/1/2017) pagi sekitar pukul 09.05 WIB oleh timsus 1 dipimpin Kasubdit III Kombes Pol Hendrik Marpaung.

Direktur IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto menyebut, Antoni menjadi DPO paling gesit di antara enam DPO lain yang telah ditangkap setelah melarikan diri dari tahanan Ditnarkoba Bareskrim Polri di Cawang pada Selasa 24 Januari 2017 lalu.

"Dia telah beberapa kali disergap tapi selalu lolos," kata Brigjen Eko saat merilis penangkapan itu di kantornya, Jumat (3/2/2017) siang.

Sebelumnya Antoni bersembunyi di sebuah rumah di Klapanunggal, Bogor.

Di rumah pertama milik warga bernama Otik, Antoni berhasil kabur saat polisi datang.

Polisi mendapati informasi Antoni bersembunyi di rumah lain tak jauh dari lokasi.

Namun, Antoni kembali bisa melarikan diri saat disergap.

Di hari ke delapan pelarian, polisi kembali mendapati informasi Antoni dalam perjalanan menuju daerah Depok.

Polisi yang melakukan pengejaran mendapati Antoni singgah di rumah kontrakan sahabatnya di Gang Amat, RT 02/01, Kelurahan Serua, Kecamatan Bojong Sari.

Dari pengintaian yang dilakukan Kamis malam, diketahui di kontrakan itu ada tiga orang, termasuk Antoni.

"Pada Jumat dini hari kami lakukan serangan fajar ke kontrakan milik Haji Umar itu. Tapi dia sudah mencoba melarikan diri dengan naik angkot menuju ke Sawangan. Kami bekuk dia tadi pagi," kata Brigjen Eko.

Brigjen Eko menambahkan, Antoni sedianya akan melarikan diri ke Bandung sebelum kembali melanjutkan pelarian ke kota lain.

"Dia punya dua opsi setelah dari Bandung. Antara ke Surabaya atau Medan,"
imbuhnya.

Satu tewas

Perburuan DPO yang melarikan diri itu memakan korban.

Seorang DPO bernama Amirudin tewas diterjang peluru polisi.

Amirudin sebelumnya melakukan perlawanan dengan senjata tajam saat hendak ditangkap di persembunyiannya di daerah Sukmajaya, Depok.

"Amirudin dilumpuhkan karena melakukan perlawanan bahkan telah melukai seorang polisi," kata Brigjen Eko.

Sebelumnya diberitakan, tujuh tahanan Ditnarkoba Bareskrim Polri kabur pada 24 Januari 2017 dini hari.

Mereka melarikan diri dengan cara membobol dinding tahanan.

Mereka yang kabur adalah Chei Cang Fan (49), Azizul alias Izul (30), Azizul alias Izul (30), Ridwan R alias Rambe (22), Amirudin alias Amir (27).

Kemudian Ricky Felani alias Ruslan (30), Sukamajaya alias Jaya (34), dan Antoni Medan alias Ridwan (33).

Semuanya telah ditangkap dan satu orang tewas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini