Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Calon Gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menghadiri Istigosah Kebangsaan bersama warga Nahdliyin DKI Jakarta, di halaman Masjid Al Huda, Jalan Talang nomor 3, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2017) malam.
Dalam kesempatan itu, Ahok diminta untuk sowan ke kiai besar Nahdlatul Ulama (NU) KH. Maimoen Zubair.
Pengasuh Pondok Pesantren Soko Tunggal Semarang, KH. Nuril Arifin Husein atau yang akrab disapa Gus Nuril menuturkan, ada andil besar dari tokoh ulama besar keturunan Cina atau Tionghoa terhadap NU.
"Kemarin (beberapa waktu lalu) dalam pertemuan Kapolri dengan para ulama, ada pesan dari KH. Maimoen Zubair," ujar Gus Nuril di atas panggung.
Menurutnya, KH. Maimoen Zubair adalah sesepuh, ulama NU yang ayahnya berasal dari Bangka Belitung yang bernama Kiai Zubair.
"Kiai Zubair ada keturunan dari Aga Khan, yaitu saudaranya Kubilai Khan (Raja Mongolia)," kata Gus Nuril.
Dirinyabb menjelaskan, dari Bangka Belitung, ayah KH. Maimoen pindah ke Sarang, Rembang, Jawa Tengah, dan memperistri putri kiai NU di sana.
"Dari Bangka Belitung beliau pindah ke Sarang dan menjadi menantunya keluarga besar Mbah Saman, bapaknya Mbah Saman namanya Mbah Yaman, ternyata memang keturunan Tionghoa. Jadi orang Tionghoa yang membangun masjid besar di Sarang," katanya.
Untuk itu Gus Nuril meminta Ahok untuk datang bersilaturahmi ke tempatnya KH. Maimoen Zubair.
"Jadi mas Ahok kualat kalau tidak main (datang) ke sana," katanya.