News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Lima Jenis Brosur Berisi Black Campaign Terhadap Anies-Sandi Disita Panwaslu

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lima jenis brosur berisi black campaign yang disita Panwaslu Jakarta Barat pada Sabtu (11/2/2017) kemarin. Brosur-brosur tersebut kini disimpan di Kantor Panwaslu Jakarta Barat.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Panwaslu Jakarta Barat Puadi mengatakan, ada lima jenis brosur berisi black campaign yang di sita Panwaslu Jakarta Barat di rumah kontrakan seseorang bernama Novi alias Edo di Jalan Asem, RT 004 RW 08, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Sabtu (11/2/2017).

Brosur-brosur tersebut berisi black campaign terhadap pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan tiga DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Ada lima jenis, yang pertama yang terkait ada 10 kebohongan Anies-Sandi," ujar Puadi di Kantor Panwaslu Jakarta Barat, Jalan Kebon Jeruk Raya, Jakarta Barat, Minggu (12/2/2017).

Kemudian, jenis brosur yang kedua berisi tokoh-tokoh di balik Anies-Sandi. Brosur ketiga berisi informasi mengenai kebohongan-kebohongan Anies-Sandi yang lainnya.

Selain itu, dua brosur lainnya yakni berkaitan dengan pasangan calon nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Namun, brosur terkait Basuki-Djarot bernada positif.

"Kemudian ada terkait janji paslon nomor 2, kemudian mengangkat kebaikan atau positif nomor 2," kata dia.

Jenis lainnya yakni terkait dengan janji-janji Anies-Sandi dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang sudah dikerjakan oleh petahana Basuki-Djarot.

"Ini berkaitan dengan statement yang dikeluarkan paslon nomor 3 dan 1, janji-tersebut terealisasi atau tidak," ucap Puadi.

Brosur-brosur yang disita Panwaslu Jakarta Barat itu totalnya mencapai 900.000 eksemplar. Ketua Panwascam Kebon Jeruk Tavip mengatakan, Edo merupakan penyedia layanan jasa penyebaran brosur.

"Dia ngakunya dari jasa penyebaran brosur, katanya (biaya jasa) Rp 20 juta," kata Tavip dalam kesempatan yang sama.

Nursita Sari/Kompas.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini