TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anies Baswedan, Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, ditengarai masih kampanye di masa tenang.
Anies diduga berkampanye saat menjadi juri kehormatan lomba tumpeng dalam memperingati hari ulang tahun ke-9 Partai Gerindra di Gedung DPR RI.
"Tanggal 15 (Februari 2017), jangan salah pilih. Ada tiga kata kan, satu jangan, dua salah, tiga pilih," canda Anies dalam sambutannya di Ruang Fraksi Gerindra, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2017).
Menurut Raja Juli Antoni, Jubir Timses Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)- Djarot Syaiful Hidayat, sambutan Anies yang dikutip sejumlah media itu merupakan bagian dari kampanye di masa tenang.
"Itu retorika kampanye. Bawaslu dan KPU DKI harus bertindak. Retorika Anies menyerang Paslon Nomer 1 dan Nomer 2. Anies tidak taat aturan, masih kampanye di masa tenang, " kata Toni.
Raja Juli Antoni juga menuntut pembuktian Anies yang selama kampanye mengaku sebagai pendidik dan pembawa kesejukan, tapi dengan kampanye di masa tenang bisa memicu keributan. Padahal masa kampanye sudah sangat panjang selama 4 bulan.
"Masa tidak puas sudah kampanye 4 bulan, tidak bisa menahan diri 3 hari untuk masa tenang, apalagi Anies mengaku sebagai pendidikan dan kesantunan, tapi masa tenang masih kampanye," tutup Raja Juli Antoni yang juga Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI).