News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Djarot: Penertiban Bukit Duri Sudah Jadi Isu Politik

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebut penertiban Bukit Duri sudah menjadi isu politik.

Padahal, menurut Djarot, kawasan Bukit Duri ditertibkan untuk merealisasikan program pemerintah pusat, yakni sodetan Kali Ciliwung.

"Penertiban Bukit Duri jadi isu politik ketika ada sekelompok orang yang mengajukan class action," kata Djarot saat menyampaikan arahan kepada pegawai di lingkungan Pemkot Jakarta Selatan, Senin (13/2/2017).

Baca: Habib dan Ulama di Bukit Duri Deklarasikan Dukungan untuk Agus-Sylvi

Baca: Sandiaga Uno Berkisah Tentang Seorang Penjual Nasi Uduk Di Bukit Duri Saat Debat

Djarot sempat mengusulkan Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi untuk mengganti rugi bangunan warga yang sudah ditertibkan.

Sebab, kata dia, sebagian warga juga sudah direlokasi ke Rusun Rawa Bebek. Selain itu, penertiban Bukit Duri dinilai tak bisa ditunda lagi karena terkait APBN.

"Pak Wali-nya juga grasak grusuk, terbitkan SP 1 terus SP 2, ya sudah enggak apa-apa, hadapi saja," kata Djarot.

Meski demikian, Djarot menyebut kawasan Bukit Duri sudah tidak terendam banjir lagi.

Ia mencontohkan, SMA Negeri 8 di Bukit Duri yang sebelumnya kerap terendam banjir, kini sudah tidak kebanjiran lagi.

Ia mengapresiasi kinerja pejabat setempat serta pasukan oranye terkait penanggulangan banjir.

"Banyak warga bilang, 'Kami berterima kasih dulu wilayah kami banjir, sekarang enggak'," kata Djarot.

Selain itu, dia mengimbau Wali Kota Jakarta Selatan untuk bekerja sama dengan pemerintah sekitar, seperti Pemkot Depok.

Sebab, menurut Djarot, tak sedikit sampah warga Depok yang dibuang ke kali dan mengalir ke Jakarta.

Djarot mengimbau, Pemkot Jakarta Selatan dengan Pemkot Depok bekerja sama membuat jaring penangkap sampah di kali.

Hal itu juga dilakukan untuk mencegah saling menyalahkan antar kota.

"Untuk (normalisasi) di Kali Ciliwung dan Krukut, konsentrasi kami adalah menuntaskan apa yang perlu kami lakukan, tinggal sedikit lagi. Mereka (warga) senang kok karena mereka sudah tidak diancam banjir lagi," kata Djarot.

Penulis : Kurnia Sari Aziza

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini