TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku penyebaran brosur 'kampanye hitam' pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, di Jakarta Barat akhirnya terkuak.
Ternyata pelakuknya adalah sebuah penyedia jasa sebar brosur.
Panwaslu Jakarta Barat sudah memeriksa seorang wanita bernama Novi, pemilik jasa usaha penyedia jasa sebar brosur, Senin (13/2/2017).
Novi diperiksa bersama dengan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu).
"Bahwa dia sebagai penyedia jasa (penyebaran brosur). Dan itupun tidak hanya akses satu orang saja. Tapi ada tiga akses (pelanggan) melalui Pak Novi tersebut," ujar Ketua Panwaslu Jakbar Puadi kepada wartawan, di kantornya, Jalan Kebon Jeruk Raya, Senin (13/2/2017).
Baca: Penampakan Jutaan Brosur Kampanye Hitam Terhadap Anies-Sandi Disita Panwaslu Jakbar
Baca: Tim Sukses Geram, Anies-Sandi Diserang dengan Brosur Kampanye Hitam
Baca: Taufik: Teroris Bisa Cepat Ditangkap, Masa Pelaku Kampanye Hitam Nggak Bisa?
Puadi menerangkan, Novi menerima pesanan bukan hanya menyebar satu pasangan calon.
Oleh karena itu, terdapat brosur dukungan pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat.
"Tidak hanya digunakan oleh satu pasangan calon. Hampir semua pasangan calon ditujukan kesitu," ujar Puadi.
Novi menerima jasa penyebaran brosur melalui website. Siapapun bisa menjadi konsumen.
"Lewat jasa online, atas nama Novi. Siapapun bisa akses jasa tersebut, dia punya web," kata Puadi.
Panwaslu Jakbar akan meminta keterangan kepada tiga orang yang diduga menggunakan jasa Novi.