TRIBUNNEWS.COM - Hasil perhitungan cepat pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sudah diumumkan.
Meski belum resmi, hasil tersebut bisa menjadi acuan soal siapa yang bakal terpilih menjadi pemimpin Ibu Kota.
Pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat unggul dalam perhitungan cepat tersebut.
Menyusul setelahnya, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berada di urutan kedua.
Sementara itu, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni harus puas di posisi terakhir.
Dari tiga pasangan calon tersebut tidak ada yang berhasil mendapat perolehan suara melampaui 50%.
Karena itu, pilkada putaran dua pun kemungkinan akan dilangsungkan.
Berkaca dari perolehan perhitungan cepat, dalam pilkada putaran dua tersebut, pasangan Ahok-Djarot akan berhadapan dengan Anies-Sandi.
Menyusul pilkada putaran dua tersebut, Anies dan Sandi mengaku tidak menutup kemungkinan untuk berkoalisi dengan siapa pun, termasuk Agus-Sylvi.
"Tentu untuk memenangkan di putaran kedua, kami akan bekerja sama dengan semua pihak. Tidak menutup kemungkinan dengan Agus-Sylvi," terang Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, dikutip dari Kompas.com.
"Artinya kami sama-sama bukan incumbent, sama-sama punya niat baik untuk membenahi Jakarta," lanjutnya.
Lebih lanjut, Riza mengungkapkan jika timnya optimis dalam pilkada kali ini.
"Jadi kami optimis pada Pilkada ini. Apabila tidak ada ada kecurangan kami akan memenangkan Pilkada 2017," tambahnya.
Megawati Perintahkan Kader PDIP Kawal Suara
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah memerintahkan kader dan sukarewalan untuk mengawal surat suara di Pilkada DKI Jakarta.
Hal itu untuk mengantisipasi putaran kedua Pilkada DKI Jakarta bagi pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat.
"Saya tadi sudah memerintahkan kepada seluruh kader dan partisipasi partai, sukarelawa untuk mengawal dan mengamankan suara rakyat tersebut kalau harus masuk sampai putaran dua," kata Megawati dalam jumpa pers di Kebagusan, Jakarta, Rabu (15/2/2017).
Megawati mengatakan PDI Perjuangan siap menjalani putaran kedua sehingga ibukota memiliki pemimpin yang bekerja.
"Kami meminta memohon dipertimbangkan untuk bisa melaksanakan kerja sehingga bisa mendapatkan putaran kedua ini," kata Megawati.
Megawati bersyukur berdasarkan perhitungan cepat sementara pasangan Ahok-Djarot memperoleh suara tertinggi sebesar 43,5 persen.
Ia mengingatkan Jakarta memiliki perbedaan dengan daerah lain.
"Meskipun kita memperoleh suara tertinggi, tapi yang harus didapatkan adalah minimal 50 persen plus 1 suara. Maka meskipun kita masih menunggu betul hasil rekapitulasi manual, atau perhitungan resmi KPUD Jakarta," ujar Megawati. (Tribunwow.com/Dhika Intan N A/Tribunnews.com/Ferdinand Waskita)