Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat aksi 212, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan disoraki massa yang hadir.
Mereka berteriak agar Trimedya turun dari mobil komando yang dihadiri Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Menanggapi sorakan peserta aksi 212, Trimedya menilai massa kaget melihat kehadirannya.
Baca: Ketua Komisi III DPR Sebut Hak Angket Ahok Gate Tergantung Cuaca Politik
Namun, politikus PDIP itu menilai hak rakyat untuk memilih pemimpinnya.
"Kita merasa mereka surprised (kaget). Kalau yang dibilang bubarkan PDIP, rakyat yang berhak," ujar Trimedya dihubungi wartawan, Selasa (21/2/2017).
Trimedya menilai PDIP saat ini masih banyak dipilih masyarakat.
Baca: Temui Komisi III DPR, FUI Tuntut Agar Ahok Nonaktif Dari Gubernur
Hal ini terbukti dalam Pilkada elektabilitasnya mencapai 54 persen.
"Kita sudah membuktikan di Pilkada ini kita sudah 54 persen dengan beberapa daerah yang kita harapkan masih mungkin menang," ungkap Trimedya.
Trimedya menambahkan sebagai anggota DPR harus bekerja sesuai dengan keinginan rakyat.
Hal tersebut kata Trimedya sesuai dengan pesan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Sebagaimana disampaikan bu Mega selalu dekat dengan rakyat, kerja dengan rakyat," kata Trimedya.