Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhamad Syahril (39) berteriak minta tolong berulang kali dari dalam mobilnya yang mulai tenggelam di sodetan Cengkareng Drain di Kampung Klingkit, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (20/2/2017), sekitar pukul 12.00 WIB.
Mobil Xenia bercat biru dengan nomor polisi B 1905 BQN yang dikendarai Syahril itu jatuh ke selokan setelah ditabrak KRL di perlintasan liar di sana. Lalu mobil itu terjun ke kali lebar itu.
Saat Syahril berteriak minta tolong, warga di sekitar lokasi buru-buru masuk ke air. Menghampiri mobil itu. Ada sekitar lima sampai enam warga yang lekas mengelilingi mobil.
Anton (45), salah satu warga yang ikut menolong, mengatakan, awalnya mereka bingung ada berapa penumpang di dalam mobil.
"Air di kali untuk sedang tidak tinggi. Hanya setinggi dada saya. Saya bisa berjalan jadinya," kata Anton ketika ditemui Wartakotalive.com di lokasi kejadian, Senin (20/2/2017) siang.
Makanya seluruh penolong membuka semua pintu mobil. Kursi belakang kosong. Tapi terdengar teriakan 'tolong' yang lemah di kursi depan.
Baru kemudian dibuka pintu depan oleh Anton. Syahril yang sudah lemas karena sulit bernafas pun lekas keluar dari mobil. Tubuhnya kuyup dan mukanya pucat.
"Teriakan tolongnya kecil. Dia sudah nyaris tenggelam.Airnya sudah nyaris menutupi bagian dalam mobil," kata ucap Anton.
Sementara penumpang mobil itu, perempuan bernama Prasmita Elizabeth, sudah lebih dulu keluar dari mobil yang terjebak di air.
Dia keluar hanya sesaat setelah mobil tercebur dan sebelum warga turun menolong.
Prasmita timbul begitu saja dari dalam air. Setelah membuka pintu belakang mobil. Dia lalu berenang sendirian ke pinggir sungai lalu menangis.
"Itu yang perempuan waktu keluar, kepalanya berdarah-darah. Dari hidung keluar darah sambil dia berenang," kata Sukai (30), pengemudi ojek online yang berada di lokasi saat peristiwa terjadi.
Karena Nekat
Anton dan Sukai sama-sama bercerita bahwa pengemudi mobil tak menurut saat diberitahu warga yang berjaga di perlintasan liar itu.
Perlintasan itu berada di petak rel antara Stasiun Bojong Indah dan Stasiun Tamankota.
Anton yang menjaga perlintasan saat itu sudah memberi tanda agar mobil berhenti.
Sebab dia melihat ada kereta datang dari barat menuju ke Timur.
Tapi pengendara tetap melaju. Anton yang bingung memilih menyingkir karena KRL makin dekat.
Penulis: Theo Yonathan Laturiuw