TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amsir (50) mengenakan kemeja bergaris warna biru dan kopiah terlihat khusyuk melantunkan bacaan Surat Yasin dan surat pendek lainnya di musala RT 03 RW 02 Jalan Kemang Selatan X, Kelurahan Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa petang.
Di musala yang masih dikepung banjir itu, Amsir dan puluhan warganya berkumpul melantunkan doa-doa untuk Novi Eka Melyana (31) yang baru saja berpulang menghadap Ilahi.
Novi Eka adalah istri Amsir yang menjadi korban meninggal dunia akibat banjir yang melanda bantaran Kali Krukut tersebut.
Di tengah kesibukan akibat banjir yang melanda, warga masih bisa berkumpul bersama, saling memberi dukungan dalam suasana duka tersebut.
Tak jarang suara isak tangis terdengar dari tetangga korban yang kebanyakan masih merupakan sanak saudara.
Saat ditemui Tribun Amsir sudah menunjukkan wajah ikhlas merelakan kepergian sang istri.
Sambil menunjuk ke arah rumah hijau sederhana miliknya dengan beberapa jemuran terlihat masih bergantungan di teras, Amsir mengenang saat-saat terakhir kebersamaan dengan almarhumah Novi Eka.
"Di depan rumah, tumben-tumbenan dia menawarkan diri untuk mengantar saya kerja di Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Kemang naik motor. Karena tak jauh saya bilang berangkat sendiri saja jalan kaki," ujarnya.
Tak berhenti sampai di situ, almarhumah Novi Eka pun sempat membukakan payung untuk Amsir karena cuaca sekitar pukul 05.20 WIB saat itu hujan gerimis.
"Ya di depan rumah itu ia membukakan payung untuk saya. Mungkin itu ucapan perpisahan dari dia buat saya," lirih Amsir.
Amsir sama sekali tidak menyangka karena saat meninggalkan rumah masih dalam kondisi kering dan belum kebanjiran.
Baca: Novi Korban Banjir, Tiga Anaknya Jadi Piatu
"Tiba-tiba pukul 06.30 ada tetangga mengabari ada musibah, saya tidak bisa mikir apa-apa langsung pulang tapi dia sudah dibawa ke RSIA Kemang. Saat saya datang, dia sudah tidak ada," jelasnya.
Bertekad Besarkan Anaknya
Almarhumah Novi Eka Melyana meninggalkan Amsir beserta tiga anaknya, Muhammad Rehan (8), Nur Risma (5), dan Raisa (8 bulan). Amsir menyatakan tekadnya untuk membesarkan ketiga anaknya.
Ia tak terlalu khawatir dengan perkembangan ketiganya karena ia dikelilingi tetangga yang juga sebagian besar masih merupakan sanak saudara.
"Ya saya akan besarkan mereka, saya juga tak terlalu khawatir karena banyak saudara di sini," ujarnya.
Amsir menjelaskan dirinya adalah warga asli Jalan Kemang Selatan X tersebut.
"Jadi kanan kiri itu keponakan, ada ipar, saudara semua. Jadi saya tetap bisa kerja, selama ini anak-anak juga dalam pengawasan saudara dan tetangga," ucapnya.
Novi Eka Melyana meninggal dunia sekitar pukul 06.00 di ruang kamar rumahnya.
Novi Eka diduga meninggal akibat sengatan listrik saat akan mencabut charger handphone dari sebuah terminal listrik.
Sayang terminal berbentuk bulat itu terjatuh ke air yang sudah menggenangi rumahnya setinggi dada dan nahas Eka Novi memegang tembaga dari terminal listrik tersebut.
"Tadi kami lihat ada lebam biru di tangannya," ujar salah satu kerabat.
Jenazah Novi Eka sudah dimakamkan sekitar pukul 13.00 di TPU Kober, Bangka, Jakarta Selatan.
Hingga malam hari kawasan yang hanya berjarak 10 meter dari Kali Krukut itu masih terendam banjir. Puluhan rumah masih tergenang air dengan tinggi sekitar 40 cm. (zal/wly)