TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai hanya berita palsu (hoax) isu diboikot oleh warga sekitar Masjid Al-Waqfiyah, Salemba, Jakarta Pusat.
Menurut Djarot, ada sejumlah oknum yang menyebarkan isu tersebut untuk memperkeruh situasi politik dalam momen pilkada yang tengah memanas.
Ia mengatakan seorang pengurus masjid tersebut telah meluruskan berita bohong yang beredar di sosial media itu.
"Tidak benar yang diterima di sosial media, tadi pak Haji Sulaeman (pengurus masjid) juga sudah menyampaikan bahwa berita-berita itu tidak benar dan sudah ada pengumuman ya," ujar Djarot, usai salat jumat di Masjid Al-Waqfiyah, Jalan Salemba Bluntas, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (24/2/2017).
Baca: Pengurus Masjid Al-Waqfiyah Bantah Isu Pendukung Ahok-Djarot Tidak Boleh Dishalatkan
Baca: Djarot Salat Jumat di Masjid yang Diisukan Tidak Akan Salatkan Pemilih Ahok-Djarot
Djarot yang sempat menunaikan salat jumat di masjid tersebut siang tadi pun meminta pada seluruh warga DKI untuk menahan diri agar tidak berkomentar negatif di sosial media yang bisa memperburuk situasi.
"Marilah di dalam masa-masa seperti sekarang ini, masing-masing menahan diri terutama di sosmed ya," jelas Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar itu juga menegaskan agar warga DKI yang aktif menggunakan sosial media, tidak menyebarkan berita bohong.
"Betul-betul tidak menebarkan statement-statement ataupun pengumuman-pengumuman yang tidak jelas dan bohong ya, tentang masalah pilkada kemarin itu," kata Djarot.
Djarot pun menuturkan, isu palsu tersebut tidak memiliki efek pada dirinya dan Ahok, namun mengorbankan pengurus masjid Al-Waqfiyah.
"Yang jadi korban ini kan pengurus masjid Al-Waqfiyah," tegas Djarot.