News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi, Ahok, dan Cerita di Balik Simpang Susun Semanggi

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembangunan flyover layanng simpang susun Semanggi, Jakarta Selatan, sudah mulai terlihat bentangan jembatan box girder, Kamis (9/3/2017). Pembangunan simpang susun Semanggi ini, diharapkan bisa mengurangi kemacetan saat jam-jam sibuk. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Simpang Susun Semanggi yang rencananya akan jadi infrastruktur pengentas kemacetan di kawasan itu ternyata menyimpan keunikan dan cerita di baliknya.

Seperti dilansir Kompas.com, Deputi General Manager Superintendent Proyek Simpang Susun Semanggi dari Wijaya Karya Dani Widiatmoko menuturkan, Simpang Susun Semanggi memiliki salah satu teknologi jembatan tercanggih saat ini.

Dua flyover yang melingkar ini tersusun dari 333 segmental box girder yang telah dicetak (precast) untuk kemudian disusun.

Tantangannya, jika cetakan tidak sama persis atau berbeda beberapa sentimeter saja, antara boks yang satu dan yang lain tidak akan bertemu sempurna.

Jarak antarkolom terjauh, sekitar 80 meter, menuntut kepresisian dalam pemasangan. Sebab, jika tidak, flyover ini bisa ambruk sewaktu-waktu.

"Pengerjaannya enggak expose, sering kali ada beton yang kelihatan, itu namanya cold joint karena sambungan antara cor beton yang lama sama baru enggak ketemu. Kemudian di kolomnya Anda lihat benar-benar expose presisi, silakan benchmark (bandingkan) ke tempat yang lain," kata Dani di lokasi, bulan lalu.

Pujian Jokowi

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mendapat pujian dari Presiden Joko Widodo.

Pujian itu diberikan Jokowi karena Ahok dan jajarannya dinilai cerdas mencari sumber pendanaan pembangunan Simpang Susun Semanggi alias Semanggi Interchange.

Proyek yang dikerjakan untuk mengurai kemacetan di Jembatan Semanggi – yang merupakan pertemuan banyak kendaraan – tidak dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI.

Ahok menggunakan Peraturan Gubernur DKI Jakarta, yang memberi syarat kepada sebuah perusahaan swasta untuk membiayai proyek itu sebagai kompensasi kenaikan koefisien luas bangunan (KLB) atas pembangunan konstruksi mereka di Ibu Kota.

“Pembiayaan yang dikeluarkan untuk proyek ini sangat efisien, murah juga. Saya dengar dari Pak Gubernur DKI, nilainya Rp360 miliar,” ujar Jokowi saat meninjau Simpang Susun Semanggi, Jakarta Selatan, akhir Februari lalu.

Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI itu juga memuji PT Wijaya Karya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang ditunjuk Pemerintah Provinsi DKI mengerjakan proyek.

Proyek Semanggi Interchange dimulai Agustus tahun lalu, serta ditargetkan tuntas dan dapat digunakan mulai 17 Agustus 2017, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-72.

“Saya mengacungkan jempol pada cara-cara kerja cepat PT Wika yang menyelesaikan proyek,” ujar Jokowi. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini