News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bunuh Diri

Sengaja Live di Facebook, Indra Ingin Video Bunuh Dirinya Jadi Kenang-kenangan Sang Istri

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Jagakarsa Siarkan Langsung Video Bunuh Diri di Facebook

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pahinggar Indrawan (35) pria asal Solo, Jawa Tengah mengakhiri hidupnya secara mengenaskan di rumahnya jalan Kemenyan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Dia memilih gantung diri.

Tragisnya, itu dilakukannya secara Live di sosial media, Facebook.

Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polres Jakarta Selatan Komisaris Polisi Purwanta mengatakan, Pahinggar tewas sekitar pukul 13.30 WIB, Jumat (17/3/2017).

Sebelum meninggal dunia, Pahinggar menyiarkan secara langsung kematiannya di Facebook.

Pahinggar menggunakan ponsel genggam yang ditaruh di hadapannya.

Kemudian, dia mengikatkan tali berwarna biru ke kayu yang berada di atap rumah.

"Korban diduga gantung diri," ujar Purwanta saat dikonfirmasi.

Polisi menemukan barang bukti tali tambang berwarna biru, serta satu unit ponsel genggam yang digunakan untuk menyiarkan secara langsung di Facebook.

Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Didekat korban ditemukan HP korban. Terdapat video detik-detik korban melakukan aksi bunuh diri," ujar Purwanta.

Jenazah Pahinggar ditemukan sekitar 4 jam setelah dia bunuh diri.

Dilihat di akun Facebooknya pada Jumat (17/3/2017) pukul 19.45 WIB, video live gantung diri Indra diunggah sekitar 10 jam lalu, atau sekitar pukul 09.00 WIB.

Sebelum menyiarkan live bunuh dirinya, Indra juga mengunggah sebuah video. Di video itu dia menceritakan kesedihan karena ditinggal istrinya.

Komisaris Polisi Purwanta juga membenarkan bahwa motif Pahinggar nekat melakukan aksi gantung diri karena ada cekcok dengan sang istri.

Sebelum gantung diri di akun Facebook Pahinggar juga sempat berpesan kepada istrinya.

"Gue sudah punya istri yang notabene 13 tahun gue nikahin. Gue cinta mati sama dia. Ya nggak tau kenapa emang pun jodohnya juga kali sekarang. Jadi sekarang dia pergi nggak tau kemana ninggalin gue sama anak-anak. Susah juga sih jelasinnya gue. Gue sekarang pun nggak tahu mau apa, gue juga bimbang," ujarnya.

Dalam video terakhirnya sebelum bunuh diri, Pahinggar juga sempat tak yakin.

Namun pada akhirnya dia benar-benar bunuh diri.

Kini jenazah Pahinggar sudah dibawa ke RS Fatmawati.

Berikut curhatan Indra dalam video sebelum dia melakukan aksi bunuh diri sambil live di Facebook:
Nama gue Indra, gue punya istri namanya (Indra menyebut lengkap nama seseorang, redaksi memutuskan untuk tidak mengutip nama tersebut) yang notabene udah 13 tahun gue nikahin.

Gue cinta mati sama dia, ya nggak tahu kenapa emang pun jodohnya juga kali sekarang. Jadi sekarang dia pergi nggak tahu ke mana ninggalin gue sama anak-anak.

Susah juga sih jelasinnya gue. Gue sekarang pun nggak tahu mau apa, gue juga bimbang.

Yaa kita lihat aja lah gue berani apa nggak. Kalopun gue berani ngelakuin hal yang sebenernya gue nggak berani.

Kita lihat aja. Mungkin gue akan siarin langsung. Kalo nggak ya hanya video kenang-kenangan untuk istri gue aja.

Pantauan Tribun di Facebook pada 8 Januari 2017 lalu, Pahinggar sempat share tulisan dari seorang netizen.

Tulisan itu tentang gundah gulana seorang ayah, yang sedang mengalami kesempitan ekonomi, sementara di satu sisi istri dan anak merengek minta dipenuhi kebutuhannya.

Dua paragrafnya berbunyi sebagai berikut:

Tidak sedikit Ayah yang tangguh yang ingin membuat isterinya tersenyum, meyakinkan anak-anaknya tenang dengan satu kalimat, "Iya, nanti semua Ayah bereskan" meski dadanya bergemuruh kencang dan otaknya berputar mencari jalan untuk janjinya membereskan semua gundah yang ia genggam.

Maka sejarah pun berlangsung, banyak para Ayah yang berakhir di tali gantungan tak kuat menahan beban ekonomi yang semakin menjerat cekat lehernya.

Baginya, tali gantungan tak bedanya dengan jeratan hutang dan rengekan keluarga yang tak pernah bisa ia sanggupi. Sama-sama menjerat, bedanya, tali gantungan menjerat lebih cepat dan tidak perlahan-lahan.

Ditemukan Anak
Jenazah Pahinggar yang tewas gantung diri pertama kali ditemukan oleh anaknya yang berusia 14 tahun.

Saat itu pada pukul 13.30 WIB, anak Indra menemui Ketua RT dan mengajak ke rumah Indra.

Namun sesampainya di rumah, Indra ditemukan sudah tergantung menggunakan tali tambang.

Malam harinya kata Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Budi Hermanto, Pahinggar dan istrinya sempat ribut dipicu oleh rasa cemburu.

Keributan terjadi pada pagi hari sekitar pukul 04.00 WIB. Kala itu warga memang mendengar adanya keributan dan langsung melapor ke Ketua RT setempat.

"Jam 04.00 WIB terjadi keributan antara korban dengan istrinya,"ujar AKBP Budi.(dennis destriawan/glery lazuardi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini